06.04.2013 Views

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. METODE KAJIAN<br />

Studi ini merupakan lanjutan dari kegiatan kajian Lembaga Penelitian SMERU pada<br />

tahun 2000 mengenai persiapan desentralisasi <strong>dan</strong> otonomi daerah. Pada tahun lalu<br />

Tim SMERU telah melakukan kunjungan lapangan ke sembilan propinsi dari 12<br />

propinsi yang direncanakan (lihat Tabel 1). Pada 2001 ini Tim SMERU<br />

merencanakan akan mengunjungi daerah penelitian sebagaimana tercantum pada<br />

Tabel 1 guna melihat pelaksanaan desentralisasi <strong>dan</strong> otonomi daerah. Pertimbangan<br />

utama pemilihan 12 propinsi sebagai lokasi studi ini adalah representasi<br />

ketersebarannya, yaitu di wilayah-wilayah Bagian Timur Indonesia, Jawa, <strong>dan</strong> Bagian<br />

Barat Indonesia <strong>dan</strong> tingkat produk domestik regional bruto (PDRB)/kapita.<br />

Tabel 1. Kabupaten <strong>dan</strong> Kota sampel Studi <strong>Otonomi</strong> <strong>Daerah</strong><br />

Kabupaten/Kota<br />

Kabupaten:<br />

Propinsi Pulau Kategori<br />

(PDRB/kapita)<br />

1. Kabupaten Kudus Jawa Tengah Jawa Tinggi atas<br />

2. Kabupaten Jayawijaya Papua Irian Tinggi tengah<br />

3. Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara Sulawesi Tinggi bawah<br />

4. Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Kalimantan Se<strong>dan</strong>g atas<br />

5. Kabupaten Solok Sumatera Barat Sumatera Se<strong>dan</strong>g tengah<br />

6. Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah Sulawesi Se<strong>dan</strong>g bawah<br />

7. Kabupaten Magetan Jawa Timur Jawa Rendah atas<br />

8. Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Rendah tengah<br />

9. Kabupaten Ngada *<br />

Kota:<br />

Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Rendah bawah<br />

1. Kota Sukabumi Jawa Barat Jawa Tinggi<br />

2. Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Kalimantan Se<strong>dan</strong>g<br />

3. Kota Binjai **<br />

Sumatera Utara Sumatera Rendah<br />

Keterangan: Cetak miring adalah daerah sampel yang dikunjungi pada tahun 2000.<br />

*<br />

= Diganti dengan Kabupaten Sumba Timur, karena alasan teknis<br />

transportasi.<br />

**<br />

= Diganti dengan tiga kabupaten, yaitu Karo, Simalungun, <strong>dan</strong> Deli Ser<strong>dan</strong>g.<br />

<strong>Desentralisasi</strong> <strong>dan</strong> otonomi daerah mengandung permasalahan yang luas <strong>dan</strong><br />

mempengaruhi semua sektor pelayanan pemerintah. Oleh karena itu, Tim SMERU<br />

perlu membatasi area permasalahan yang akan dikaji, dengan menentukan hanya dua<br />

sektor saja yang akan ditelusuri secara intensif di setiap daerah sampel. Sektor yang<br />

dipilih adalah sektor yang sifat pelayanannya menyentuh kepentingan rakyat banyak<br />

<strong>dan</strong> berbagai lapisan masyarakat, misalnya kesehatan, pendidikan, <strong>dan</strong> pertanian.<br />

Penetapan sektor pelayanan untuk setiap daerah dipilih berdasarkan besar <strong>dan</strong><br />

rumitnya permasalahan yang dihadapi daerah pada sektor tersebut atau berdasarkan<br />

keberhasilan daerah tersebut dalam mengembangkan sektor tertentu.<br />

Laporan ini ditulis berdasarkan kerja lapangan Tim <strong>Desentralisasi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Otonomi</strong><br />

<strong>Daerah</strong> SMERU yang dilaksanakan pada 12 - 19 September 2001 di Propinsi Nusa<br />

Tenggara Timur (NTT). Karena alasan teknis transportasi, tim mengubah lokasi<br />

penelitian, dari yang semula di Kabupaten Ngada menjadi di Kabupaten Sumba Timur.<br />

2 Lembaga Penelitian SMERU, Januari 2002

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!