06.04.2013 Views

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Sekretariat <strong>Daerah</strong> Propinsi NTT, ditetapkan dalam Perda No. 10, 2000 pada 7<br />

Desember 2000. Struktur organisasinya terdiri dari 4 Asisten, 13 Biro, 49 Bagian<br />

<strong>dan</strong> 139 Sub Bagian.<br />

4. Lembaga Teknis <strong>Daerah</strong> yang terdiri dari 12 Ba<strong>dan</strong> <strong>dan</strong> 2 Kantor, ditetapkan dalam<br />

Perda No. 11, 2000 pada 7 Desember 2000. Kemudian berdasarkan SK Gubernur<br />

No. 42, 2001 pada 22 Agustus 2001, dibentuk Ba<strong>dan</strong> Perpustakaan Propinsi.<br />

5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Propinsi sebanyak 38 UPTD ditetapkan<br />

dalam Perda No. 5, 2001 pada 11 Juni 2001.<br />

Penataan organisasi tersebut belum selesai sepenuhnya, sehingga terbuka kemungkinan<br />

a<strong>dan</strong>ya perubahan baik dari segi jumlah <strong>dan</strong> bentuk unit kerja/instansi maupun bentuk<br />

struktur setiap instansi. Selama ini proses penataan lembaga dilakukan secara cepat,<br />

“serba instan” <strong>dan</strong> asal dibentuk. Pembentukannya tidak didahului suatu tahapan<br />

analisis jabatan, karenanya tidak ada pertimbangan yang jelas <strong>dan</strong> mendasar.<br />

Organisasi dibentuk lebih karena alasan politis <strong>dan</strong> pertimbangan untuk<br />

mengakomodir pejabat <strong>dan</strong> pegawai. Di samping itu, tidak konsistennya penyerahan<br />

kewenangan dari pusat ke propinsi <strong>dan</strong> masih berlangsungnya tarik-menarik<br />

kewenangan antara propinsi dengan kabupaten <strong>dan</strong> kota juga menghambat proses<br />

penataan. Misalnya, beberapa unit pelaksana teknis (UPT) di bi<strong>dan</strong>g perpustakaan,<br />

statusnya masih dalam proses peralihan, belum sepenuhnya diserahkan ke propinsi.<br />

Demikian juga masalah pertanahan yang kewenangannya ditarik kembali oleh pusat,<br />

serta a<strong>dan</strong>ya kesalahan atau tumpang-tindih dalam pengalokasian sebagian urusan di<br />

antara unit kerja/instansi yang ada.<br />

DPRD nampaknya belum puas atas bentuk kelembagaan yang ada. Pembahasan perda<br />

tentang struktur organisasi di DPRD berlangsung alot <strong>dan</strong> memakan waktu sekitar 2<br />

bulan. DPRD menuntut agar perangkat pemda dibuat ramping, dengan mengacu pada<br />

konsep “miskin struktur kaya fungsi”. Dewan meminta agar struktur organisasi di Setda<br />

dirampingkan dari 13 biro menjadi 8 biro. Dewan juga tidak menyetujui a<strong>dan</strong>ya posisi<br />

wakil kepala dinas. Saat itu pemda bertahan dengan rencananya, <strong>dan</strong> beralasan bahwa<br />

untuk melakukan perubahan diperlukan analisis jabatan terlebih dahulu.<br />

Analisis jabatan tetap perlu dilakukan agar kelembagaan yang dibentuk benar-benar<br />

sesuai dengan kebutuhan, tidak terjadi tumpang-tindih pelaksanaan kewenangan, serta<br />

tidak terjadi penyalahgunaan wewenang. Untuk itu pemda propinsi membentuk tim 4<br />

pengumpul <strong>dan</strong> pengolah data uraian jabatan struktural pada ba<strong>dan</strong>/kantor/dinas/unit<br />

kerja lingkup Pemerintahan Propinsi (Pemprop) NTT yang ditetapkan berdasarkan SK<br />

Gubernur No. BO.065/15/2001 pada 10 Maret 2001 yang diubah berdasarkan SK<br />

Gubernur No. BO.065/65/2001 pada 8 Juni 2001. Hasil analisis sementara<br />

menunjukkan bahwa struktur organisasi pemda yang ada perlu diubah karena terdapat<br />

tumpang-tindih kewenangan antara instansi/unit kerja. Misalnya, Biro Humas <strong>dan</strong><br />

4<br />

Tim analisis jabatan memperoleh pelatihan dengan instruktur dari pusat (Depdagri, LAN, <strong>dan</strong> BPKP).<br />

Beberapa kabupaten (Kupang, Sumba Barat, Timor Tengah Utara, Flores Timur <strong>dan</strong> Ende) juga akan<br />

melakukan analisis serupa <strong>dan</strong> mereka telah meminta propinsi menyelenggarakan pelatihan bagi<br />

mereka.<br />

10 Lembaga Penelitian SMERU, Januari 2002

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!