06.04.2013 Views

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

terjadi karena DPRD di NTT di kuasai oleh dua partai besar, Golkar <strong>dan</strong> PDI-P,<br />

sehingga kedua partai inilah yang menentukan segalanya. Karena itu, dia agak pesimis<br />

untuk melihat demokrasi berjalan sesuai dengan harapan masyarakat dalam pengertian<br />

aspirasi masyarakat mendapat perhatian serius dari dewan.<br />

Kedua partai besar yang dominan memiliki kepentingan tertentu di luar kepentingan<br />

bersama, karena itu hak inisiatif dewan tidak bisa berkembang. Contohnya, dalam<br />

perumusan perda tentang perangkat daerah, banyak partai lain yang menghendaki agar<br />

struktur organisasi pemprop di rampingkan agar bisa lebih efisien. Tetapi Golkar tidak<br />

setuju karena ada kepentingan pada jumlah PNS yang besar yang selama ini menjadi<br />

pendukung Golkar. Hal yang sama juga terjadi dalam pembentukan Ba<strong>dan</strong> Perwakilan<br />

Desa (BPD) yang dilakukan sangat terburu-buru tanpa melalui suatu proses sosialisasi<br />

yang memadai kepada masyarakat pedesaan. Hal ini juga karena a<strong>dan</strong>ya kepentingan<br />

politik partai besar, seperti PDI-P yang memiliki basis yang luas di pedesaan.<br />

Selain itu, secara individu masih banyak anggota dewan yang belum matang dalam<br />

berpolitik. Dalam setiap pembahasan, hanya sekitar 30% dari anggota dewan yang<br />

sering memberikan komentar, pemikiran, atau kritikan. Anggota lainnya diam saja <strong>dan</strong><br />

tidak jelas apa kerja mereka. Pengawasan terhadap kegiatan eksekutif oleh DPRD juga<br />

dinilai tidak bisa diharapkan efektif, karena anggota dewan juga banyak yang masih<br />

harus diawasi. Anggota dewan yang berlatar belakang pengusaha, misalnya, masih aktif<br />

menjalankan usahanya. Karena itu, mereka kerapkali, langsung atau tidak langsung,<br />

berupaya mendapatkan proyek dari pemda.<br />

Pendapat DPRD Tentang <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>Otonomi</strong> <strong>Daerah</strong><br />

1. Berdasarkan UU No. 22, 1999 antara propinsi dengan kabupaten/kota tidak ada<br />

hubungan hirarki. Namun, karena di propinsi <strong>dan</strong> kabupaten/kota ada dinas yang<br />

sama, maka dalam menangani tugas-tugas tertentu ka<strong>dan</strong>g-ka<strong>dan</strong>g terjadi tumpangtindih.<br />

Karena itu diperlukan a<strong>dan</strong>ya koordinasi antara propinsi dengan kabupaten.<br />

Sampai sekarang koordinasi tersebut dapat dikatakan belum berjalan. Akibatnya,<br />

terjadi hubungan yang tidak harmonis antara propinsi <strong>dan</strong> kabupaten.<br />

2. Kebijakan kepegawaian daerah berada dalam kewenangan Bupati <strong>dan</strong> gajinya<br />

dibayar melalui APBD. Hal ini mungkin baik dari sudut pan<strong>dan</strong>g otonomi daerah.<br />

Tapi dalam prakteknya, banyak pejabat daerah yang tidak memenuhi persyaratan<br />

tetap dipaksakan untuk diangkat menjabat suatu posisi tertentu. Hal ini terjadi<br />

karena kurangnya SDM yang diperlukan, <strong>dan</strong> terdapat kecenderungan untuk<br />

mengisi posisi tersebut dengan putra daerah.<br />

3. Walupun PAD perlu ditingkatkan, tetapi menyadari bahwa krisis ekonomi masih<br />

belum pulih maka perda baru untuk PAD belum dikeluarkan. Kekuatan yang<br />

banyak diharapkan untuk membantu NTT sekarang ini adalah investor dari luar.<br />

Sayangnya, masalah Timor Timur masih meninggalkan berbagai persoalan,<br />

sehingga banyak investor masih menunggu kepastian penyelesaiannya.<br />

4. NTT memberi prioritas pada “tiga batu tungku”, yaitu pengembangan sektor<br />

pendidikan, sektor kesehatan, <strong>dan</strong> ekonomi rakyat. Tetapi untuk tahun 2001,<br />

ketiga sektor tersebut belum mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya. Oleh<br />

37 Lembaga Penelitian SMERU, Januari 2002

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!