06.04.2013 Views

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2. Rakorbang yang dilakukan pemda sebenarnya bisa juga menjadi ajang bagi<br />

masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Sayangnya, belum dapat terlaksana<br />

karena sifatnya masih lebih pada seremonial. Belum efektif memberdayakan<br />

mekanisme penyaluran aspirasi yang bertingkat dari desa ke pemda.<br />

3. Dewan menilai terlalu dini untuk melakukan revisi UU No. 22 <strong>dan</strong> UU No. 25,<br />

1999. <strong>Daerah</strong> harus diberi kesempatan lebih banyak sambil meneliti <strong>dan</strong><br />

mempelajari dimana letak kelemahannya.<br />

Tingkat Desa: Kasus Desa Mbatakapidu, Kabupaten Sumba Timur<br />

Pemilihan anggota BPD di Desa Mbatakapidu dilakukan melalui mekanisme yang<br />

cukup demokratis. Penyaringan di tingkat dusun dilakukan secara selektif hingga<br />

mendapatkan calon sebanyak 26 orang. Calon tersebut dipilih di tingkat desa untuk<br />

menentukan 13 orang anggota berdasarkan urutan suara terbanyak. Ke 13 anggota<br />

BPD yang terpilih mewakili berbagai golongan masyarakat di desa, seperti pemangku<br />

adat, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dsb. Dari ke 13 anggota yang terpilih<br />

tersebut kemudian dipilih satu ketua yang pemilihannya dilakukan oleh anggota BPD.<br />

Peranan BPD. Setelah terbentuk, BPD langsung aktif melakukan pertemuan. BPD<br />

telah melakukan dua kali pertemuan, yaitu untuk pembentukan panitia pemilihan<br />

calon Kepala Desa <strong>dan</strong> penyusunan <strong>dan</strong> pengesahan anggaran belanja desa.<br />

Selain itu, BPD juga telah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di pemda<br />

kabupaten <strong>dan</strong> dengan anggota dewan. Tujuannya agar mereka mulai memperhatikan<br />

kesejahteraan penduduk desa ini. Hanya saja, hingga sekarang belum ada tanggapan<br />

dari para pejabat pemda.<br />

Sewaktu dikunjungi tim SMERU, BPD se<strong>dan</strong>g sibuk mempersiapkan pemilihan kepala<br />

desa. Penyaringan se<strong>dan</strong>g dilakukan <strong>dan</strong> direncanakan pada akhir 2001 kepala desa<br />

baru sudah terpilih. Proses pemilihannya akan dilakukan secara langsung. Sampai<br />

sekarang belum ada usaha campur tangan dari pihak luar.<br />

BPD menetapkan periode masa jabatan kepala desa hanya lima tahun. Alasannya<br />

supaya selalu ada perubahan <strong>dan</strong> kalau kinerja kepala desa tidak baik dapat<br />

segera diganti.<br />

Tanggapan BPD Terhadap <strong>Pelaksanaan</strong> <strong>Otonomi</strong> <strong>Daerah</strong>. Masyarakat belum melihat<br />

a<strong>dan</strong>ya perubahan di desa sejak dilaksanakannya otonomi daerah. Mereka belum tahu<br />

apa yang akan dilakukan oleh pemda kabupaten terhadap desa. Belum ada informasi<br />

<strong>dan</strong> belum ada sosialisasi. Mereka mengetahui bahwa DAU sudah diterima Pemda<br />

Kabupaten, tetapi masyarakat desa khawatir, pemda berlaku tidak adil terhadap desa<br />

satu dengan lainnya. Kekhawatiran itu didasarkan pada pengetahuan mereka bahwa<br />

pusat tidak lagi mencampuri urusan alokasi <strong>dan</strong>a untuk setiap desa.<br />

Anggota BPD menceritakan bahwa sejak berlakunya otonomi daerah ada desa yang<br />

telah berkali-kali menerima <strong>dan</strong>a dari kabupaten, sementara desa Mbatakapidu baru<br />

satu kali. Menurut BPD banyak anggota masyarakat menilai bahwa sistem dulu lebih<br />

40 Lembaga Penelitian SMERU, Januari 2002

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!