09.05.2013 Views

yllOy

yllOy

yllOy

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

patungpatung yang yang besar besar itulah itulah yang yang melakukannya, melakukannya, maka maka tanyatanya-<br />

kanlah kanlah kepada kepada berhala berhala itu, itu, jika jika mereka mereka dapat dapat berbicara”<br />

berbicara”<br />

(QS Al-Anbiyâ’ [21]: 57-63).<br />

Imam Al-Qurthubi berkata, “Dalam ayat di atas<br />

terdapat kalimat yang dibuang (hadzf). Ketika orang<br />

kafir mengetahui berhala-berhala mereka hancur,<br />

mereka bertanya kepada Ibrahim, ‘Apakah engkau<br />

yang melakukan semua ini?’ Ibrahim membantah,<br />

‘Patung yang besar itulah yang melakukannya.’”<br />

Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan berhala mereka,<br />

karena beliau sangat tidak suka dan marah terhadap<br />

keberadaan semua berhala tersebut. Dia yakin,<br />

patung-patung itu tidak layak disembah. Baik patung<br />

yang besar maupun yang kecil. Oleh karena itu, dia<br />

berkata, “Tanyakanlah kepada patung-patung itu,<br />

jika memang patung tersebut dapat berbicara.”<br />

Sebenarnya, tujuan rangkaian bantahan Ibrahim<br />

tersebut adalah untuk menegaskan bahwa keyakinan<br />

orang-orang musyrik itu adalah batil. Ibrahim<br />

berkata untuk memperolok-olok, “Jika patung-patung<br />

tersebut dapat berbicara, mereka akan mengatakan<br />

hal yang sama, yaitu patung paling besar yang telah<br />

menghancurkan patung-patung kecil.” Penafsiran<br />

tersebut dijelaskan pada premis awal kalimat dalam<br />

firman-Nya, “Maka “Maka tanyakanlah tanyakanlah kepada kepada kepada berhala-berhala<br />

berhala-berhala<br />

itu itu jika jika mereka mereka dapat dapat berbicara.”<br />

berbicara.”<br />

Kemiripan Rasulullah Saw. dengan Nabi Ibrahim a.s.<br />

115

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!