09.05.2013 Views

yllOy

yllOy

yllOy

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

telah dicukur. Selain itu, beliau menyuruh agar rambutnya<br />

dikubur. Lalu, beliau menamai bayi tersebut<br />

dengan Ibrahim.<br />

Ketika Salma, seorang pembantu Nabi Saw., mengetahui<br />

kelahiran putra Nabi, dia langsung memberitahukan<br />

hal tersebut kepada suaminya, Abu Rafi‘.<br />

Setelah diberi tahu, Abu Rafi‘ datang menemui Nabi<br />

Saw. untuk turut menyampaikan rasa gembira dan<br />

menghadiahkan seorang hamba sahaya. Menyaksikan<br />

hal tersebut, istri-istri Nabi merasa cemburu. Dan<br />

kecemburuan itu semakin memuncak saat Nabi dikaruniai<br />

anak laki-laki dari Maria. 1<br />

Setelah itu, beliau segera menemui Maria Al-<br />

Qibthiyah, sang istri tercinta, untuk mengucapkan<br />

selamat kepadanya. Kelahiran putranya itu telah<br />

membebaskan dirinya dari status budak. Beliau pun<br />

memangku sang bayi, menggendongnya ke hadapan<br />

Maria, sebagai kegembiraan dan kasih sayang.<br />

Rasulullah Saw. pun memberi nama putranya itu<br />

dengan nama nenek moyang beliau, Ibrahim a.s.<br />

Ibu-ibu kaum Anshar berebut untuk menyusuinya.<br />

Mereka ingin agar Maria dapat tenang melayani Rasulullah<br />

Saw., karena mereka mengerti bahwa beliau<br />

sangat menyayanginya. Ibrahim kemudian disusui<br />

seorang istri tukang pandai besi bernama Abu Saif<br />

yang tinggal di perbukitan Madinah.<br />

40 Maria Al-Qibthiyah

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!