Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Sifat yang dihasilkan oleh interaksi gen yang saling melengkapi dan<br />
bekerja sama ini dinamakan dengan komplementer. Ketidakhadiran sifat<br />
dominan pada suatu pasangan gen tidak akan memunculkan sifat fenotipe<br />
dan hanya akan muncul apabila hadir bersama-sama dalam pasangan gen<br />
dominannya.<br />
3. Pautan dan Pindah Silang<br />
Gen berpautan merupakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang<br />
sama. Adapun pindah silang merupakan proses pertukaran segmen dari<br />
kromatid-kromatid dari sepasang kromosom homolog. Hal ini terjadi dalam<br />
proses pembelahan meiosis. Pada fase meiosis apakah hal ini terjadi?<br />
a. Pautan<br />
Peristiwa ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli Genetika dan<br />
Embriologi dari Amerika, yakni Thomas Hunt Morgan pada tahun 1910.<br />
Morgan menemukan keanehan pada penelitian mengenai pewarisan sifat<br />
yang diturunkan pada lalat buah (Drosophila melanogaster) (Gambar 5.7).<br />
Perbandingan fenotipe dan genotipe yang ditemukannya ternyata berbeda<br />
dengan apa yang dikemukakan oleh Mendel maupun perbandingan seperti<br />
penyimpangan-penyimpangan hukum Mendel lainnya.<br />
Morgan berulang kali melakukan percobaan terhadap beberapa variasi<br />
sifat yang dimiliki oleh lalat buah ini. Objek penelitian lalat buah dipilih<br />
oleh Morgan dengan beberapa alasan sebagai berikut.<br />
1) Siklus hidupnya pendek (sekitar 10 hari untuk setiap generasi).<br />
2) Sepasang parental dapat menghasilkan beberapa ratus keturunan (seekor<br />
betina bertelur 50–70 butir perhari dengan kemampuan bertelur<br />
maksimum 10 hari).<br />
3) Mudah dipelihara dalam medium yang sederhana.<br />
Selain itu, lalat buah memiliki pasangan gen yang tidak banyak, hanya 4<br />
pasang. Keuntungan ini membuat penelitian Morgan dapat berjalan dengan<br />
baik dan menemukan permasalahan yang dihadapinya.<br />
Seperti kita ketahui, gen yang dapat menurunkan sifat pada organisme<br />
terbungkus dalam suatu paket kromosom. Kromosom ini dapat terlihat<br />
dengan baik pada saat pembelahan. Karena setiap kromosom akan diwariskan<br />
pada generasi selanjutnya melalui proses meiosis maka sifat-sifat yang<br />
terkandung di dalamnya pun akan diwariskan juga pada organisme<br />
selanjutnya. Gen yang membawa suatu sifat ini ternyata dapat berada pada<br />
kromosom yang berbeda atau kromosom yang sama. Pewarisan sifat-sifat<br />
pada kromosom yang berbeda dapat dijelaskan dengan baik melalui hukum<br />
Mendel yang telah kita pelajari.<br />
Masalah yang ditemukan Morgan pada lalat buah (Drosophila melanogaster)<br />
adalah pewarisan sifat yang berada pada satu kromosom. Oleh karena itu,<br />
pada saat meiosis, sifat yang berada dalam gen satu kromosom ini tidak<br />
akan diturunkan secara bebas, melainkan bersama-sama. Proses inilah yang<br />
kita namakan dengan pautan. Jadi, pautan adalah peristiwa gen-gen yang<br />
terletak pada kromosom yang sama tidak dapat memisahkan diri secara<br />
bebas ketika pembelahan meiosis.<br />
Atas penemuannya, pada tahun 1933 Morgan menerima hadiah Nobel<br />
dalam bidang Biologi dan Kedokteran. Pada percobaan tersebut, Morgan<br />
mengawinkan Drosophila betina dengan warna tubuh kelabu (B), sayap<br />
panjang (V) dengan jantan warna tubuh hitam (b), sayap pendek (v). Dari<br />
hasil persilangan tersebut, diperoleh semua F 1 Drosophila memiliki warna<br />
tubuh kelabu dengan sayap panjang (BbVv). Lalu, Morgan melakukan test<br />
cross dengan mengawinkan sesama keturunan F 1 , yaitu BbVv x BbVv.<br />
<strong>Kata</strong> <strong>Kunci</strong><br />
• Pautan<br />
• Kromosom homolog<br />
Sumber: Biology: Exploring Life, 1994<br />
Gambar 5.7<br />
Drosophila melanogaster<br />
merupakan objek penelitian yang<br />
dilakukan T.H. Morgan.<br />
Mengapa digunakan lalat buah?<br />
Pola Pewarisan Sifat Organisme 93