Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
homolognya). Peristiwa ini kerap terjadi pada gen-gen yang terpaut, tetapi<br />
memiliki jarak lokus yang berjauhan dan terjadi pada waktu meiosis. Kromatid<br />
yang terbentuk pada saat melakukan meiosis akan bersinapsis dan pada<br />
tahap ini seringkali ditemukan pindah silang (Gambar 5.8).<br />
B<br />
b<br />
A A<br />
B b<br />
B<br />
a a<br />
b<br />
A A<br />
B<br />
b<br />
a a<br />
Sumber: Biology, 1999<br />
Peristiwa pindah silang selain ditemukan oleh Morgan, juga dilaporkan<br />
oleh G. N. Collins dan J. H. Kemton pada tahun 1911. Peristiwa pindah<br />
silang ini dapat dijelaskan sebagai berikut.<br />
Misalnya, gen-gen A dan B terpaut pada kromosom yang sama, alelnya<br />
adalah gen a dan b. Jadi, genotipenya dapat ditulis AaBb. Dengan adanya<br />
pindah silang maka dapat terbentuk kombinasi baru yang merupakan variasi<br />
dari peristiwa pautan. Pada organisme yang bergenotipe AaBb, memiliki<br />
macam gamet AB dan ab karena gen A dan B terletak dalam satu kromosom<br />
sehingga keduanya saling berpautan dan begitu pula dengan alelnya.<br />
Perbandingan antara gamet AB dan ab yang dihasilkan adalah 50% : 50%<br />
atau 1 : 1. Kombinasi tersebut dinamakan dengan kombinasi parental (KP).<br />
Jika terjadi pindah silang, satu kromosom dengan kromosom homolognya<br />
saling menyilang dan terjadi pertukaran, berarti akan terjadi juga pertukaran<br />
gen. Maka, untuk genotipe AaBb (AB terpaut) akan terbentuk 4 macam gamet<br />
baru sebagai hasil kombinasi. Gamet tersebut adalah AB, Ab, aB, dan ab. Namun,<br />
hasil frekuensi dari rekombinan baru ini ditentukan oleh frekuensi sel yang<br />
mengalami pindah silang.<br />
Misalkan, dari seluruh populasi sel ada 20% sel yang mengalami pindah<br />
silang dan 80% lainnya tidak mengalami pindah silang, maka kombinasi<br />
parental yang diperoleh adalah:<br />
AB = 50% × 0,8 = 40%<br />
ab = 50% × 0,8 = 40%<br />
Sementara rekombinan yang mungkin dihasilkan adalah:<br />
AB = 25% × 0,2 = 5%<br />
Ab = 25% × 0,2 = 5%<br />
aB = 25% × 0,2 = 5%<br />
ab = 25% × 0,2 = 5%<br />
Pada sel tersebut, frekuensi kombinasi parentalnya, yaitu AB dan ab<br />
masing-masing 45% (40% + 5 %) menjadi keseluruhan 90%. Sementara itu,<br />
frekuensi rekombinan yang terbentuk adalah 10%.<br />
Peristiwa pindah silang dari gen yang berpaut akan menghasilkan<br />
kombinasi parental lebih dari 50%. Adapun rekombinannya dapat dipastikan<br />
di bawah 50%.<br />
Gambar 5.8<br />
Mekanisme pindah silang<br />
Apa pengaruh mekanisme ini<br />
pada pewarisan sifat?<br />
<strong>Kata</strong> <strong>Kunci</strong><br />
• Kombinasi parental<br />
• Rekombinan<br />
Pola Pewarisan Sifat Organisme 95