27.12.2014 Views

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Konflik, <strong>Kohesi</strong> <strong>Sosial</strong> dan Perdamaian di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara<br />

Imam kota dan kepala pendeta secara berkala<br />

melakukan pertemuan bahkan sejak sebelum<br />

insiden, namun pejabat setempat dan tokohtokoh<br />

agama secara khusus dan terbuka<br />

melakukan perayaan bersama Idul Fitri dan<br />

Natal, khususnya setelah peristiwa Oktober.<br />

Reaksi damai terhadap provokasi yang<br />

jelas disengaja menunjukkan tingkat solidaritas<br />

antar kelompok yang tinggi di Beteleme.<br />

Kegiatan saling membantu terjadi dari hari ke<br />

hari antar penduduk dengan latar belakang<br />

yang berbeda. Contohnya, para pemilik rumah<br />

makan asal Jawa, yang meninggalkan Tentena<br />

pada tahun 2000 setelah orang tuanya menetap<br />

di dekat Danau Poso pada tahun 1950-an,<br />

menyatakan bahwa tetangga Kristen mereka<br />

meminjamkan meja, kursi, peralatan masak,<br />

dan bahkan piring untuk memulai bisnis baru.<br />

Di tingkat non-formal antar individu, penduduk<br />

Beteleme kabarnya membuat “komitmen kilat”<br />

satu sama lain untuk bersama-sama<br />

menghadapi provokasi dari luar dalam<br />

semangat solidaritas. Kegiatan sekolah<br />

kebanyakan bercampur di SD, SMP, dan SMU<br />

negeri Beteleme, dan anak-anak laki-laki serta<br />

pemuda bebas bermain olahraga bersama.<br />

Anak-anak perempuan dan perempuan,<br />

sebaliknya, kurang memiliki kesempatan<br />

namun dapat berinteraksi secara tidak formal<br />

melalui kelompok menjahit dan kegiatan<br />

kesenian. Baru-baru ini setidaknya telah ada<br />

dua ajang yang melibatkan kelompok pemuda<br />

masjid dan gereja, serta pemuda dan orang<br />

dewasa dari semua kelompok bersosialisasi<br />

secara bebas dan menarikan dero di pestapesta.<br />

Meskipun pedagang kecil di pasar hampir<br />

seluruhnya Bugis, organisasi pedagang, Ikatan<br />

Keluarga Warga Pasar, secara terbuka berjanji<br />

untuk mempertahankan keharmonisan antar<br />

golongan. Lebih lanjut, pemilik toko dan kios<br />

pasar yang terdiri dari campuran suku dan<br />

agama, hidup berdampingan dan hubungan<br />

antar mereka terlihat benar-benar positif.<br />

Termasuk juga kerjasama melalui kelompok<br />

arisan perempuan. Ada beragam ikatan<br />

kelompok lainnya yang membantu mempererat<br />

hubungan antar kelompok. PGRI cabang<br />

setempat, PKK, serta Dharma Wanita<br />

setempat, disebutkan beranggotakan baik<br />

perempuan Kristiani maupun Muslim.<br />

Tergantung pada komposisi populasi desa,<br />

kelompok tani akan mengikutsertakan petani<br />

dari latar belakang suku dan agama yang<br />

berbeda. Ada koordinasi yang cukup besar<br />

antara berbagai organisasi serta lembaga adat<br />

dengan organisasi suku dan budaya yang ada.<br />

didahului oleh kepulangan putra kepala desa ke<br />

Pa’arawu, setelah mendapatkan pelatihan agama<br />

yang ekstensif, dan mungkin kemiliteran, di Poso.<br />

26

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!