Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP
Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP
Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Konflik, <strong>Kohesi</strong> <strong>Sosial</strong> dan Perdamaian di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara<br />
kelompok pemuda gabungan. Bidang lain yang<br />
belum tereksploitasi adalah musik secara<br />
umum dan menyanyi secara khusus – selama<br />
lagu-lagunya adalah apa yang disebut<br />
“nasionalis” dan tidak mencirikan golongan<br />
tertentu.<br />
4.3 Sekolah dan Perguruan Tinggi<br />
Sekolah-sekolah di daerah Poso<br />
menyajikan gambaran yang rumit tentang<br />
kerjasama antarkelompok. Di satu pihak, arus<br />
pengungsi dan pemisahan suku dan agama<br />
secara de facto seringkali membuat sekolahsekolah<br />
menjadi lebih homogen komposisinya<br />
atau mendorong para orang tua dan muridnya<br />
sendiri untuk menghendaki sekolah berprofil<br />
agama. Di antara tempat-tempat yang didatangi<br />
dalam kajian ini, pemisahan suku dan agama<br />
nyata terlihat di sekolah-sekolah dasar di<br />
Masamba-Saatu, dan homogenitas sangat<br />
menonjol dalam konteks lain, seperti di<br />
Tentena, dan dalam skala yang lebih kecil di<br />
Pendolo-Pandajaya atau Beteleme. Hal yang<br />
sama terjadi di sebagian besar sekolah di<br />
tempat-tempat yang dikunjungi dalam kajian di<br />
Maluku Utara. Di pihak lain, integrasi sekolah<br />
memberikan kesempatan besar untuk<br />
memperbaharui interaksi dan kerjasama<br />
antarkelompok. Contoh yang paling positif<br />
yang ditemui oleh tim pengkaji di Poso adalah<br />
pembangunan SD Negeri campuran di Matako.<br />
Upaya-upaya integrasi juga dapat meliputi<br />
upaya memperkuat ikatan perkumpulan,<br />
misalnya, di kalangan orang tua yang terlibat<br />
dalam BP3 sekolah atau di PGRI setempat.<br />
Dalam kasus tertentu, bantuan terarah dapat<br />
membantu integrasi (kembali) lembagalembaga<br />
pendidikan.<br />
Di tingkat pendidikan tinggi, pemisahan<br />
komunitas merupakan suatu masalah. Mungkin<br />
yang paling menonjol adalah pendirian kampus<br />
kedua untuk Universitas di Poso, UNSIMAR,<br />
di Tentena untuk memenuhi kebutuhan para<br />
dosen dan mahasiswa di kalangan pengungsi<br />
Kristen. Saat ini sedang disusun rencana untuk<br />
penyatukan kembali UNSIMAR, suatu tanda<br />
kecenderungan yang positif khusunya dalam<br />
hubungan masyarakat secara umum. Di<br />
Maluku Utara, staf Universitas Khairun di<br />
Ternate dan Sekolah Tinggi Padmara di Tobelo<br />
menunjukkan minat untuk mengembangkan<br />
kegiatan bersama yang meliputi pertukaran<br />
dosen tamu, yang bisa menjadi cara yang<br />
penting untuk mendorong interaksi sosial<br />
antara mahasiswa dan staf di lembaga-lembaga<br />
pendidikan tinggi ini. Terlebih lagi, Universitas<br />
Khairun tengah memimpin pengembangan<br />
wacana publik mengenai pluralisme yang<br />
melibatkan cendekiawan dan aktivis LSM, di<br />
mana isu-isu kesukuan, agama dan identitas<br />
diperdebatkan. Universitas Khairun telah<br />
menerbitkan sekitar sepuluh buku tentang isu<br />
pluralisme dan multi kulturalisme.<br />
4.4 Organisasi Pemuda dan<br />
Perempuan 22<br />
Organisasi kepemudaan secara umum<br />
relatif tidak aktif atau lemah sebagai bidang<br />
kohesi sosial meskipun memiliki potensi yang<br />
besar. Di tempat-tempat yang didatangi di<br />
Poso, kelompok Karang Taruna sudah tidak<br />
aktif, demikian pula sebagian besar kelompok<br />
PKK (Program Kesejahteraan Keluarga).<br />
Komposisi resmi PKK, yang meliputi ibu-ibu<br />
pejabat setempat. Diduga bahwa dalam<br />
melakukan pekerjaan pelayanan sosialnya,<br />
peran kedua organisasi tersebut akan relatif<br />
mempermudah upaya untuk mengaktifkan<br />
serta lebih mengembangkan kerjasama antar<br />
kelompok. Tim ini menemukan beberapa<br />
contoh kegiatan gabungan kelompok pemuda<br />
dan perempuan yang diatur melalui mesjid dan<br />
gereja, yang menunjukkan bahwa hal ini bisa<br />
ditingkatkan. Arisan, sebuah organisasi untuk<br />
mengatur dana berputar yang telah disebutkan<br />
di atas, cenderung terbatas pada kelompok<br />
tempat tinggal dan, atau suku-agama tertentu<br />
dikarenakan jaringan tetangga atau<br />
pertemanan.<br />
Seperti kaum perempuan, pemuda tidak<br />
terlibat di dalam proses rekonsiliasi di Maluku<br />
Utara. 23 Kajian ini menemukan bahwa pemuda<br />
memiliki peranan besar dalam mempengaruhi<br />
ketegangan publik dan dinamika konflik di<br />
Maluku Utara. Banyak pemuda terlibat dalam<br />
konflik, memainkan berbagai macam peran<br />
mulai dari pelaku kekerasan hingga sebagai<br />
pendukung logistik maupun moral konflik<br />
22 Bagian ini tidak menyoroti peran wanita dalam<br />
kohesi sosial – untuk analisis yang lebih mendalam,<br />
lihat kajian tematis tentang Perempuan dan<br />
<strong>Pembangunan</strong> Perdamaian.<br />
23<br />
Untuk rincian lebih lanjut tentang pemuda di<br />
Maluku Utara, lihat Yuliati Umrah (2004) Pemuda di<br />
Maluku Utara Pascakonflik. Laporan yang tidak<br />
dipublikasi.<br />
28