27.12.2014 Views

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Konflik, <strong>Kohesi</strong> <strong>Sosial</strong> dan Perdamaian di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara<br />

masyarakat (termasuk perempuan) dan agama,<br />

serta ketika memungkinkan, tim berkunjung<br />

menemui Kepala Desa, Camat, dan Bupati.<br />

Sesi pemuda pada kajian di Maluku<br />

Utara mengumpulkan informasi melalui<br />

wawancara, diskusi kelompok terarah (DKT),<br />

dan lokakarya. 10 DKT membahas (i) latar<br />

belakang konflik di Maluku, (ii) peran kaum<br />

muda selama periode konflik dan pasca konflik,<br />

termasuk pembangunan perdamaian, dan (iii)<br />

harapan mereka untuk masa datang. Setelah<br />

serangkaian diskusi kelompok terfokus<br />

dijalankan, hasilnya dibahas dalam lokakarya<br />

kecil dengan jumlah peserta terbatas guna<br />

mendapatkan tanggapan. Proses partisipatif ini<br />

bertujuan untuk memberdayakan peserta dalam<br />

hal memberikan kesempatan untuk perenungan<br />

dan pembelajaran, terutama mengenai<br />

keterlibatan mereka dalam berbagai proses.<br />

Sulawesi Tengah<br />

Dalam konsultasi dengan pemangkupemangku<br />

kepentingan setempat, tim lapangan<br />

memilih enam lokasi untuk penelitian mendalam<br />

mengenai dinamika tingkat masyarakat dan<br />

dampaknya terhadap perdamaian dan konflik.<br />

Enam lokasi tersebut adalah:<br />

• Tambarana-Trans (Poso Pesisir,<br />

Kabupaten Poso) adalah desa yang tidak<br />

mengalami kekerasan skala besar, meskipun<br />

letaknya berdekatan dengan wilayah konflik<br />

dan penduduknya terdiri dari beragam suku<br />

dan agama.<br />

• Saatu (Poso Pesisir, Kabupaten Poso),<br />

mengalami kerusuhan di tahun 2000-2002,<br />

serangan terbaru pada bulan Oktober 2003,<br />

dan kepulangan pengungsi baik dari kelompok<br />

Muslim maupun Kristiani.<br />

• Matako (Tojo Barat, Kabupaten Tojo-<br />

Una Una) penduduknya terpaksa mengungsi<br />

karena adanya kerusuhan di dekatnya, dan<br />

dalam skala kecil juga terjadi pada tahun<br />

2000-2002. Sebagian besar pengungsi, baik<br />

Muslim maupun Kristiani saat ini telah<br />

kembali.<br />

• Tentena (Pamona Utara, Kabupaten<br />

Poso), tidak secara langsung mengalami<br />

kerusuhan skala besar, tetapi merupakan<br />

daerah tujuan pengungsian utama bagi 10.000<br />

pengungsi Kristiani asal Kecamatan Poso<br />

Pesisir, Lage dan Tojo.<br />

• Pendolo (Pamona Selatan, Kabupaten<br />

Poso) mengalami kerusuhan skala kecil,<br />

sebagian besar merupakan tindak kekerasan<br />

yang tidak fatal.<br />

• Beteleme (Lembo, Kabupaten<br />

Morowali), meski terdiri dari campuran suku<br />

dan agama, desa ini tidak mengalami<br />

kerusuhan sampai bulan Oktober 2003.<br />

Di setiap lokasi-lokasi tersebut (serta lokasilokasi<br />

terkait di sekitarnya yang dianggap<br />

relevan), tim pengkaji mewawancarai sejumlah<br />

penduduk lokal dari beragam kalangan, termasuk<br />

para pejabat pemerintah, tokoh agama, guru,<br />

pedagang, kaum muda, dan pengungsi.<br />

Wawancara – baik perorangan maupun<br />

berkelompok, dilakukan tanpa struktur formal<br />

yang kaku tetapi tetap ditujukan untuk<br />

mengidentifikasi dinamika di tingkat komunitas<br />

yang terkait dengan tindak kekerasan komunal<br />

dan/atau kohesi sosial dan rekonsiliasi. Upaya<br />

khusus dilakukan untuk memahami peran dan<br />

kebutuhan kaum muda. Sebagai tambahan, tim<br />

mewawancarai sejumlah tokoh yang lebih<br />

terkemuka dan memainkan peran yang lebih luas,<br />

baik secara formal maupun non-formal dalam<br />

hubungan antar kelompok dan rekonsiliasi di<br />

tingkat kabupaten.<br />

10 Diskusi kelompok terarah merupakan sebuah proses<br />

pengumpulan informasi mengenai sikap dan pendapat<br />

berdasarkan keikutsertaan penuh oleh mereka yang<br />

dipengaruhi oleh masalahan-masalah dan persoalanpersoalan<br />

khusus.<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!