27.12.2014 Views

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Konflik, <strong>Kohesi</strong> <strong>Sosial</strong> dan Perdamaian di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara<br />

dan VCD player. Sebagai alternatif, sebuah<br />

proyektor media dapat diputra secara bergilir<br />

dari satu tempat ke tempat lainnya. LSM lokal<br />

atau inisiatif rekonsiliasi masyarakat setempat<br />

(misalnya Forum Komunikasi Pemuda<br />

Pamona Selatan) dapat dilibatkan untuk<br />

melaksanakan hal ini pada wilayah geografis<br />

tertentu.<br />

• Sebagai bagian dari kerjasama gerejamesjid<br />

yang lebih luas, serangkaian lembar<br />

berita atau buletin (paralel) tentang tema-tema<br />

seputar perdamaian dan hak asasi manusia<br />

dapat dikembangkan untuk dipergunakan<br />

sebagai bahan perenungan untuk kelompokkelompok<br />

diskusi rutin yang ada. Bisa diambil<br />

contoh pengalaman tabloid Bintang Laut umat<br />

Katolik di Kabupaten Banggai serta<br />

penerbitan-penerbitan serupa di Maluku Utara<br />

dan tempat-tempat lain di Indonesia.<br />

Batasan-batasan<br />

Inti dari ketiga rangkaian rekomendasi di<br />

atas sebenarnya adalah untuk menangani 2-3<br />

faktor utama yang memecah belah masyarakat<br />

Poso secara internal maupun antar kelompok<br />

satu dengan yang lain. Faktor-faktor yang<br />

dimaksud adalah pemisahan fisik dan<br />

keberadaan jaringan agama atau suku-budaya<br />

yang paralel, yang dapat dijembatani dengan<br />

hati-hati. Akan tetapi, ada dua bidang –<br />

ketidakamanan dan perasaan tidak puas serta<br />

ketidakadilan – di mana peran pelaku luar<br />

menjadi sangat terbatas karena untuk<br />

menanganinya diperlukan peran<br />

pemerintah/negara. Namun, dukungan bisa<br />

diberikan dalah hal advokasi di tingkat<br />

masyarakat, terutama melalui upaya-upaya<br />

seperti kampanye anti korupsi yang mencakup<br />

atau mempengaruhi lebih dari satu kelompok<br />

suku dan agama.<br />

5.3 Bidang-bidang Interaksi dan<br />

Sinergi dengan Upaya Lain<br />

Ada bidang-bidang yang nyata untuk<br />

mengembangkan sinergi dengan komponen<br />

penyusunan program pasca konflik lainnya,<br />

yaitu pemulihan ekonomi, pemerintahan yang<br />

baik, dan dukungan media, dan juga isu jender.<br />

Upaya mengidentifikasi dan mendukung tokoh<br />

perempuan setempat, terutama perempuan<br />

Muslim, sebagai bagian dari program kohesi<br />

sosial menjadi sangat penting. Selain itu,<br />

mutlak diperlukan untuk membangun<br />

koordinasi antar lembaga yang efektif untuk<br />

mendukung kohesi sosial dengan Program<br />

<strong>Pembangunan</strong> kecamatan dan Bantuan untuk<br />

Program Pemulihan Ekonomi oleh Bank<br />

Dunia, Program Pemberdayaan Masyarakat<br />

dan <strong>Pembangunan</strong> Pedesaan oleh ADB, dan<br />

Program Pencegahan dan Tanggapan Konflik<br />

dari Kantor USAID.<br />

5.4 Kerangka Kerja untuk Monitoring<br />

dan Evaluasi<br />

<strong>Membangun</strong> kerangka kerja yang efektif<br />

untuk monitoring dan evaluasi hendaknya<br />

menjadi prioritas dalam pengembangan<br />

program. Tantangan pertamanya adalah<br />

menjabarkan “teori perubahan” yang<br />

mendasari setiap program. Diasumsikan bahwa<br />

ada keterkaitan antara mencapai tujuan<br />

program dan memberikan kontribusi pada<br />

“perdamaian” dalam konteks yang lebih luas.<br />

Perlu dipertimbangkan lagi mengenai asumsi<br />

adanya keterkaitan antara kohesi sosial di<br />

tingkat masyarakat dan pencegahan tindak<br />

kekerasan lebih lanjut di daerah Poso, atau<br />

batasan-batasan dari hubungan ini. Mungkin<br />

komponen program lain seperti pemerintahan,<br />

bisa menawarkan kesempatan yang lebih<br />

kokoh untuk memperkuat perdamaian secara<br />

langsung melalui dukungan atas reformasi atau<br />

pembentukan lembaga-lembaga yang dapat<br />

menangani rasa ketidakpuasan dan<br />

ketidakadilan. Dengan demikian proyek kohesi<br />

sosial akan tampak mendukung perdamaian<br />

atau membantu masyarakat mengatasi efek<br />

negatif dari konflik, seperti perpecahan dan<br />

kurangnya kepercayaan antar kelompok.<br />

Pelaku-pelaku eksternal juga memiliki<br />

sebuah tanggung jawab untuk mengantisipasi<br />

dan mengawasi potensi munculnya dampak<br />

negatif dari penyusunan program mereka<br />

sendiri. Termasuk di dalamnya resiko yang<br />

tidak perlu dalam program untuk<br />

mempertemukan beberapa individu atau<br />

kelompok. Dan juga memastikan bahwa<br />

bantuan diberikan secara adil dan merata di<br />

seluruh wilayah dan pada semua suku dan<br />

agama yang ada. Perubahan sosial, baik itu<br />

didukung oleh program pembangunan maupun<br />

tidak, seringkali menghasilkan “pemenang”<br />

dan “pecundang” seiring dengan bergesernya<br />

akses atau kendali atas aset-aset produktif atau<br />

42

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!