27.12.2014 Views

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

Menuju Pembangunan Damai: Membangun Kohesi Sosial ... - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Konflik, <strong>Kohesi</strong> <strong>Sosial</strong> dan Perdamaian di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara<br />

5.2 Rekomendasi Kerangka Kerja<br />

untuk Tindakan Terencana 29<br />

Maluku Utara<br />

Dukungan untuk kohesi sosial dapat<br />

dilakukan berdasarkan lokakarya PDA di<br />

tingkat provinsi, dengan mendukung analisis<br />

multi-stakeholderer konflik dan perdamaian<br />

pada tingkat yang lebih lokal<br />

(kabupaten/kecamatan), dimana potensi<br />

penyebab konflik dan kemampuan lokal untuk<br />

mengupayakan perdamaian diidentifikasi. Dari<br />

sini dilanjutkan pada identifikasi strategi dan<br />

kemungkinan-kemungkinan kegiatan yang bisa<br />

membantu mencegah konflik kekerasan,<br />

memperkuat kohesi social, dan membangun<br />

perdamaian. Sebagaimana dikatakan oleh<br />

seseorang di Maluku Utara:<br />

“Sangat penting untuk bekerja dengan situasi<br />

non fisik seperti mengatasi trauma, kecurigaan dan<br />

ketakutan yang tersembunyi, sama pentingnya<br />

dengan membangun kohesi sosial”.<br />

Agen pelaku dari luar serta mitra-mitranya<br />

yang bertugas memperkuat kohesi sosial dan<br />

membangun perdamaian perlu mengikuti<br />

prinsip-prinsip dan praktek-praktek tertentu<br />

berikut ini:<br />

• Bekerja dalam jangka panjang,<br />

bertujuan mempengaruhi hubungan antar<br />

kelompok dan memecahkan isu-isu yang<br />

menyebabkan ketegangan dan konflik.<br />

• Menggunakan pendekatan<br />

komprehensif yang berfokus pada komunitas<br />

setempat dalam konflik, atau potensi konflik,<br />

sekaligus secara startegis melibatkan<br />

pemerintah mulai dari tingkat menengah<br />

sampai atas.<br />

• Bekerja dalam kemitraan yang<br />

menekankan transfer ketrampilan dan<br />

meningkatkan kemampuan lembaga,<br />

organisasi, dan struktur masyarakat setempat<br />

demi membangun perdamaian.<br />

• Bekerja melalui mitra lokal yang<br />

mewakili keanekaragaman suku dan agama<br />

setempat.<br />

• Menanggapi penyebab konflik<br />

kekerasan termasuk isu-isu ‘vertikal’ seperti<br />

29<br />

Laporan ini berdasarkan dua penilaian yang<br />

dilakukan di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara, dan<br />

saran-saran dari masing-masing penilaian diberikan<br />

secara terpisah, beberapa diantaranya mungkin berlaku<br />

untuk kedua provinsi.<br />

pemerintahan, penyertaan, dan ketidaksetaraan<br />

serta hubungan ‘horisontal’ untuk membangun<br />

integrasi dan kohesi sosial.<br />

• Melibatkan perempuan dan laki-laki,<br />

pemuda, serta kelompok-kelompok minoritas<br />

atau marjinal lainnya.<br />

• Memerlukan analisis multi-stakeholder<br />

untuk mengidentifikasi sebab-sebab<br />

ketegangan, perbedaan dan kemampuan, serta<br />

pelaku-pelaku lokal untuk menjalin kerjasama<br />

dan perdamaian antar golongan.<br />

Tujuan Program<br />

Tujuan-tujuan berikut ini diusulkan sebagai<br />

sub-program untuk mendukung penguatan<br />

kohesi sosial:<br />

(1) Kebijakan dan praktek-praktek<br />

pemerintahan di tingkat provinsi dan<br />

kabupaten, yang secara eksplisit berkaitan<br />

dengan kohesi social, dan yang tanggap<br />

terhadap kebutuhan lokal, mendukung<br />

kesetaraan, partisipasi, perwakilan yang<br />

adil, transparansi, dan akuntabilitas.<br />

(2) Mengembangkan kemampuan<br />

kelompok-kelompok lokal untuk (a)<br />

menangani penyebab, dan potensi<br />

penyebab konflik (terutama di bidang<br />

pengelolaan sumber daya alam dan lahan,<br />

pemerintahan yang buruk, hukum,<br />

keamanan dan ketertiban, akses yang setara<br />

atas layanan dan sumber daya pemerintah)<br />

dan (b) membangun kepercayaan dan<br />

hubungan antara kelompok-kelompok suku<br />

dan agama dengan mendorong komunikasi<br />

dan kerjasama untuk perdamaian dan<br />

pembangunan yang menentang prasangka<br />

dan mendukung toleransi serta asosiasi<br />

lintas tradisi dan perbedaan sosial.<br />

Prioritas untuk Penyusunan Program<br />

Meskipun tujuan-tujuan di atas akan<br />

mengarah pada identifikasi isu yang lebih luas<br />

di bidang-bidang prioritas untuk pencegahan<br />

konflik, ada dua isu yang patut mendapat<br />

prioritas utama. Kedua prioritas tematis<br />

tersebut adalah:<br />

• Pemuda – (a) Meningkatkan partisipasi<br />

anak muda dalam kegiatan pemerintahan dan<br />

perdamaian, (b) melibatkan pemuda dari<br />

berbagai latar belakang suku dan agama dalam<br />

menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan<br />

dan kerjasama dan (c) bekerja dengan<br />

kelompok-kelompok suku dan agama untuk<br />

mengembangkan toleransi, strategi anti<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!