Pengantar Manajemen Risiko_sah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2) Periode penerapan manajemen risiko dan laporannya dilakukan<br />
secara semesteran;<br />
3) Belum mengatur secara jelas tentang standarisasi kategori dan<br />
kriteria risiko untuk seluruh unit pemilik risiko. Dengan kata lain<br />
kriteria risiko diserahkan kepada masing-masing UPR;<br />
4) Belum ada aturan yang tegas terkait harmonisasi manajemen<br />
risiko dengan manajemen kinerja. Dengan kata lain proses<br />
manajemen risiko dan manajemen kinerja masih bersifat mandiri;<br />
5) Struktur manajemen <strong>Risiko</strong> terdiri dari komite manajemen risiko<br />
dan Unit Pemilik <strong>Risiko</strong> (UPR). Komite <strong>Manajemen</strong> risiko dipimpin<br />
Ketua <strong>Manajemen</strong> <strong>Risiko</strong>. UPR terdiri dari pemilk risiko,<br />
koordinator risiko dan administrator risiko;<br />
6) Kategori risiko dan level risiko masing-masing terdiri 5 kategori<br />
dan 3 (tiga) level;<br />
7) Penetapan kriteria risiko diserahkan kepada masing-masing UPR;<br />
8) Pengelolaan manajemen risiko dilakukan oleh Inspektorat<br />
Jenderal sehingga fungsi compliance belum atau tidak optimal.<br />
2) PMK No.12/PMK.09/2016<br />
Setelah PMK No.191 Tahun 2008 berjalan selama lebih kurang 8<br />
(delapan) tahun, pimpinan melihat isi dari PMK No.191 Tahun 2008<br />
tersebut sudah banyak yang tidak relevan dengan kondisi saat ini. Hal<br />
inilah mendorong dilakukan revisi atas peraturan manajemen risiko<br />
tersebut. Revisi ini ditandai dengan digantinya PMK No. 191 Tahun<br />
2008 menjadi PMK No. 12 Tahun 2016.<br />
Beberapa hal yang mendasar perihal perubahan PMK No.191<br />
Tahun 2008 menjadi PMK No. 12 Tahun 2016 adalah antara lain:<br />
1) Alur proses penerapan manajemen risiko dimulai dari komunikasi<br />
dan konsultasi sampai dengan pemantauan dan review;<br />
2) Ruang lingkup Unit Pemilik <strong>Risiko</strong> (UPR) mencakup level<br />
Kementerian, Unit eselon I dan Unit eselon II. Hal ini berbeda<br />
dengan PMK No.191 Tahun 2008 dimana ruang lingkup UPR hanya<br />
pada eselon II;<br />
Modul <strong>Pengantar</strong> <strong>Manajemen</strong> <strong>Risiko</strong> 54