Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
suku bangsa yang berinduk kepada Ras Turk yang gagah berani,<br />
yang mendiami pegunungan emas di Asia Barat.<br />
Perjuangan Menguasai Selat Malaka<br />
* * *<br />
Seperti telah dijelaskan, bahwa Kristen Barat semuanya sependapat<br />
dalam usaha memusnahkan Timur Islam dan menguasai<br />
kekayaan alamnya. Tetapi, dalam hal membagi daerah-daerah<br />
rampasan mereka berselisih, yang sering-sering menimbulkan<br />
perang antara mereka sendiri.<br />
Demikianlah, sebulan sebelum wafat Sulthan Iskandar Sani<br />
(15 Februari 1641 M.= 1050 H.), maka dalam pertarungan antara<br />
kekuatan Belanda dengan kekuatan Portugis untuk menguasai<br />
Selat Malaka yang amat strategis itu, pada tanggal 14 Yanuari 1641<br />
M. Kota Malaka terpaksa diserahkan kepada Belanda oleh Gubernur<br />
Portugis, Manuel de Sousa, setelah dikuasainya 130 tahun,<br />
dan dengan jatuhnya Melaka ke tangan V.O.C. Belanda, berobahlah<br />
kedudukan perdagangan di Indonesia bahagian barat. < 3<br />
><br />
Inilah fakta yang dihadapi Ratu Tajul Alam Safiatuddin setelah<br />
dia dilantik menjadi Sulthanah Aceh pada tanggal 15 Februari<br />
1641.<br />
Dengan jatuhnya Kota Melaka ke tangan Belanda, maka angkatan<br />
lautnya dengan mudah dapat mengontrol perairan Selat Melaka,<br />
karena Angkatan Laut Aceh setelah wafat Iskandar Muda<br />
mengalami kemunduran yang parah, sehingga akhirnya sudah tidak<br />
berdaya lagi melakukan pengawasan terhadap perairan yang<br />
menjadi uratnadi perdagangannya, bahkan sering-sering kapalkapal<br />
perang Aceh menjadi bulan-bulanan kapal-kapal perang<br />
Belanda yang lebih moderen dan lebih lengkap persenjataannya.<br />
(3) Ilyas Sutan Pamenan : Rencong Aceh Di tangan Wanita hlm. 45.<br />
145