02.06.2013 Views

ACEH_03071

ACEH_03071

ACEH_03071

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam waktu yang singkat para pejabat yang bertugas dalam<br />

bidang kepolisian dan kehakiman selesai melakukan penyelidikan<br />

dan pemeriksaan, di mana ternyata Meurah Pupok bersalah atas<br />

pengakuannya sendiri.<br />

Hasil pemeriksaan itu dilaporkan oleh Seri Raja Panglima<br />

Wazir Mizan kepada Sulthan Iskandar Muda, yang kemudian oleh<br />

Sulthan dilaksanakanlah hukum rajam (bunuh) terhadap puteranya<br />

itu di depan umum., O-<br />

Setelah pelaksanaan hukum bunuh terhadap puteranya yang<br />

tercinta itu, maka Sulthan Iskandar Muda jatuh sakit, yang dari<br />

hari ke hari bertambah berat. Dalam keadaan baginda sakit itu,<br />

para pembantunya menanyakan mengapa sampai hati beliau melakukan<br />

hukum bunuh terhadap puteranya. Dengan tenang dan<br />

penuh rasa tanggungjawab, beliau menjawab :<br />

"Mate aneuk na jirat, mate adat ho tamita", yang artinya :<br />

Mati anak ada makamnya, tetapi kalau mati hukum ke mana akan<br />

dicari ? (*)<br />

Setelah lebih sebulan jatuh sakit, maka pada hari Sabtu tanggal<br />

29 Rajab 1046 H. (27 Desember 1646 M.), Iskandar Muda<br />

berpulang ke Rahmatullah dan dimakamkan di sebelah selatan<br />

Mesjid Baiturrahim dalam Keraton Darud Dunia. (3)<br />

Suatu contoh dari keadilan Iskandar Muda !<br />

— o -<br />

(1) A. Hasjmy : Iskandar Muda Meukuta Alam hlm 101.<br />

(2) H.M.Zainuddin : Singa Aceh hlm 181.<br />

(3) M. Yunus Jamil : Tawarikh Raja-Raja Kerajaan Aceh hlm 46.<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!