02.07.2013 Views

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3) Sering terjadi gempa.<br />

4) Sering terdengar suara gemuruh di sekitar puncak gunung.<br />

5) Banyak binatang yang turun gunung atau berpindah.<br />

Selain tanda-tanda atau gejala gunung api akan meletus,<br />

gunung api juga memperlihatkan tanda atau gejala akan selesai<br />

meletus (pascavulkanik). Gejala-gejala gunung api akan padam<br />

(pascavulkanik) adalah:<br />

1) Munculnya ekshalasi atau sumber gas, contohnya di Dieng,<br />

Jawa Tengah.<br />

2) Keluarnya mata air panas, contohnya di Cimelati, Jawa Barat.<br />

3) Munculnya mata air makdani, yaitu mata air panas yang<br />

mengandung mineral seperti belerang. Contohnya di Maribaya<br />

(Jawa Barat), Baturaden dan Dieng (Jawa Tengah).<br />

4) Munculnya geyser, yaitu mata air panas yang disemburkan<br />

ke udara. Ketinggian geyser dapat mencapai 70 m. Contoh di<br />

Irlandia dan Yellowstone Park (Amerika Serikat).<br />

Aktivitas vulkanisme bisa menimbulkan dampak negatif bagi<br />

kehidupan. Seperti beberapa waktu yang lalu dirasakan oleh warga<br />

sekitar Gunung Merapi. Gempa vulkanik mereka rasakan,<br />

membuat panik dan harus rela kehilangan harta benda. Wedhus<br />

gembel yang dihasilkannya juga telah membakar hutan-hutan di<br />

sekitar Merapi. Hujan abu yang tebal dan meluas menyebabkan<br />

gangguan pernapasan dan penglihatan, hingga gagal panen akibat<br />

tanaman layu tertutup abu.<br />

Memang peristiwa vulkanis bisa membawa bencana, tetapi<br />

setelah tragedi tersebut berlalu, banyak hikmah yang bisa diambil.<br />

Meletusnya gunung api bisa meninggalkan fenomena unik, seperti<br />

kawah baru yang indah, sumber air panas yang memancar,<br />

munculnya sumber air mineral, mata air panas dan sebagainya,<br />

yang semuanya itu akan menarik dan berpotensi dikembangkan<br />

sebagai objek wisata. Cobalah temukan objek wisata di Indonesia<br />

yang mengangkat fenomena vulkanisme sebagai daya tariknya!<br />

Tidak itu saja, tanah subur juga akan diperoleh setelah beberapa<br />

waktu kemudian.<br />

Di Mana Terbentuk Gunung-Gunung Laut?<br />

Pada tahun 1950-an, pemetaan dengan sonar mulai mengungkapkan<br />

bahwa kira-kira 10.000 gunung api menjulang dari dasar samudra. Beberapa<br />

di antaranya sudah mati, tetapi yang lainnya masih aktif dengan letusan<br />

yang hebat. Tetapi, dengan beratnya air laut pada kedalaman 300 meter<br />

mampu mencegah lepasnya gas-gas yang menyebabkan letusan dahsyat<br />

menggelegar.<br />

Meskipun sebuah gunung api di bawah air dapat tumbuh hingga<br />

menjulang lebih dari 9.000 meter dari dasar sampai puncaknya, asal mulanya<br />

hanyalah suatu lubang kecil di dasar laut. Lubang semacam itu lazimnya<br />

terjadi di dekat perbatasan antara lempeng-lempeng tektonik. Adakalanya<br />

walaupun kurang sering, lubang itu ditemukan di tengah lempeng, di atas<br />

apa yang disebut titik panas, yaitu jalur magma yang stasioner. Karena<br />

lempeng terus bergeser di atas titik panas itulah, lambat laun terbentuk<br />

rangkaian pulau pegunungan.<br />

Pernah dengar ”Ring of Fire” di<br />

Pasifik? Tahukah kamu bahwa<br />

75% gunung api di dunia<br />

berada di jalur tersebut? Nah,<br />

galilah informasinya di http://<br />

geography.about.com/library/<br />

weekly/aa122297.htm?pid.<br />

Litosfer dan Pedosfer<br />

97

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!