02.07.2013 Views

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

5. Kualitas Air Laut<br />

Kualitas air laut dapat diamati dan dipelajari berdasarkan sifat-sifat<br />

air laut. Seperti halnya air tawar, air laut juga memiliki sifat fisik<br />

maupun sifat kimia. Dengan perkembangan teknologi saat ini, sifatsifat<br />

air laut di berbagai tingkat kedalaman dapat diketahui.<br />

a. Suhu<br />

Suhu di permukaan laut lebih tinggi disebabkan oleh<br />

penyinaran matahari yang lebih intensif dibandingkan dengan air<br />

di bawah permukaan (lihat gambar 8.42). Bagaimanakah<br />

persebaran suhu secara vertikal maupun secara horizontal?<br />

Secara horizontal, apakah suhu di daerah khatulistiwa dan<br />

daerah kutub sama? Tentunya tidak sama bukan? Mengapa?<br />

Berkaitan dengan gerak semu matahari, menyebabkan air<br />

samudra paling hangat di suatu jalur sepanjang khatulistiwa. Pada<br />

daerah tersebut mempunyai lapisan air hangat paling tebal,<br />

sedangkan es laut atau air laut yang membeku biasa terdapat di<br />

daerah kutub. Di bawah lapisan termoklin, suhu air hanya sedikit<br />

berubah, dari sekitar 10°C hingga 2°C. Nah, persebaran suhu di<br />

laut dapat kamu cermati pada gambar berikut.<br />

Suhu air laut berpengaruh terhadap tekanan gravitasi dan<br />

kerapatan airnya. Pada suhu 0° C air laut mempunyai tekanan<br />

gravitasi sebesar 1,028 atmosfer dengan kandungan garam 35<br />

bagian per 1.000. Nilai gravitasi semakin besar bila suhu air laut<br />

semakin dingin dan semakin kecil suhunya bertambah panas.<br />

Kerapatan air laut dapat dibuktikan dengan mengapungnya telur<br />

dari berbagai ikan laut di permukaan laut.<br />

pemanasan<br />

intensif<br />

pemanasan matahari<br />

semakin berkurang<br />

Sumber: Dokumen Penulis<br />

Gambar 8.42 Pemanasan di berbagai<br />

lapisan.<br />

b. Warna dan Kecerahan<br />

Ketika kamu pergi ke pantai, perhatikanlah warna<br />

lautnya. Sebagian besar warna laut terlihat berwarna<br />

biru. Benarkah air laut berwarna biru? Coba kamu ambil<br />

sekantong plastik dan isilah dengan air laut. Ternyata<br />

warna air laut tidak biru, tetapi bening. Lalu, mengapa<br />

air laut terlihat biru? Hal ini karena pantulan<br />

gelombang warna itu. Cahaya matahari sebenarnya<br />

berwarna putih. Cahaya putih itu sendiri merupakan<br />

gabungan dari berbagai energi gelombang. Kenapa<br />

tampak biru? Tidak lain karena partikel di atmosfer<br />

lebih menghamburkan gelombang biru yang pendek<br />

daripada gelombang lain.<br />

Nggak percaya? Kamu bisa membuktikan dengan Sumber: Geologi dan Perubahan, halaman 135<br />

cara seperti ini. Arahkan tiga buah lampu berwarna Gambar 8.43 Persebaran suhu di laut.<br />

merah, biru, dan hijau pada satu layar. Gabungan dari tiga warna<br />

cahaya ini akan menghasilkan warna putih. Lalu coba matikan<br />

lampu biru, maka gabungan kedua lampu lainnya (merah dan<br />

hijau) akan menghasilkan warna kuning. Masih tidak percaya?<br />

Lakukan percobaan sendiri. Lalu, bagaimana dengan laut yang<br />

berwarna merah, hijau, kuning, hitam, maupun putih? Hal itu<br />

karena adanya kandungan unsur lain dalam air laut yang tentu<br />

saja akan memengaruhi pantulan gelombang yang mengenai air<br />

laut. Kandungan unsur lain yang menyebabkan air laut bisa<br />

berwarna selain biru dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.<br />

Hidrosfer<br />

213

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!