Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
curkannya. Bintang yang hancur itu berubah menjadi massa gas<br />
yang berputar-putar. Karena terus berputar, gas ini menjadi dingin<br />
dan terbentuklah planet.<br />
Adapun bintang yang bertahan, menjadi Matahari kita. Karena<br />
kekuatan gravitasinya, Matahari menahan planet yang terbentuk<br />
dan beredar menurut lintasannya sekarang. Jadi, jelaslah bahwa<br />
teori ini juga didasarkan atas ide benturan.<br />
Siapakah Pencetus Teori Lyttleton?<br />
Teori ini dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu R.A. Lyttleton.<br />
Ia adalah seorang astronom. Teori ini merupakan modifikasi dari teori benturan<br />
yang telah ada sebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini memberikan<br />
penjelasan yang lebih baik tentang asal Tata Surya berdasarkan teori benturan.<br />
e. Teori Awan Debu<br />
Teori ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya semula<br />
merupakan awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu<br />
dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.<br />
Ketidakteraturan dalam awan itu menyebabkan terjadinya perputaran.<br />
Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu.<br />
Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah<br />
awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan,<br />
melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat<br />
di tengah awan berkembang menjadi matahari.<br />
Siapakah Pencetus Teori Awan Debu?<br />
Teori ini diperkenalkan oleh astronom Amerika Serikat Fred L. Whippel.<br />
Jika ditinjau dari prosesnya, teori ini seperti pengembangan dari teori Nebula.<br />
Teori yang sama dikemukakan oleh astronom Inggris yaitu Fred Hoyle dan<br />
astronom Swedia Hannes Alven. Menurut mereka pada mulanya Matahari<br />
berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya.<br />
Berdasarkan penelitian sekarang Matahari berputar kira-kira satu kali<br />
dalam 27 hari. Perhitungan mutakhir menunjukkan bahwa Matahari primitif<br />
berputar lebih cepat yang memungkinkan terlemparnya bahan yang kemudian<br />
membentuk planet. Inilah bukti yang menguatkan teori ini.<br />
Teori-teori di depan hanyalah sedikit dari banyak teori yang<br />
telah diajukan para ahli tentang terjadinya Bumi. Tidak satu pun<br />
di antara teori tersebut yang dianggap benar-benar memuaskan<br />
dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia. Masing-masing<br />
teori ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Namun demikian,<br />
kamu harus mengetahui bahwa teori-teori tersebut dikemukakan<br />
berdasarkan penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang<br />
matang. Kamu harus menghargai buah pikiran mereka.<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, halaman<br />
207<br />
Gambar 4.9 Proses terjadinya Tata<br />
Surya berdasar teori<br />
Lyttleton.<br />
Sumber: Planet Bumi, halaman 5<br />
Gambar 4.10 Proses terjadinya Tata<br />
Surya berdasar teori Awan<br />
Debu.<br />
Tata Surya dan Jagat Raya<br />
49