02.07.2013 Views

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

c. Episentrum : Pusat gempa di permukaan Bumi atau dasar laut, dengan<br />

gelombang gempa dari dalam Bumi dirambatkan pertama<br />

kali di permukaan Bumi atau dasar laut.<br />

d. Seismograf : Alat pencatat gempa.<br />

e. Seismogram : Gambaran getaran Bumi yang dicatat oleh seismograf<br />

dalam bentuk garis patah-patah. Semakin kuat getaran,<br />

semakin lebar penyimpangan garis patah-patah. Semakin<br />

lama getaran sampai di tempat, semakin panjang pita<br />

seismograf menggambarkan seismogram.<br />

f. Pleistoseista: Garis batas daerah yang mengalami kerusakan terberat<br />

yang terletak di sekitar episentrumnya.<br />

g. Isoseita : Garis pada permukaan Bumi yang menghubungkan<br />

tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang<br />

sama akibat gempa.<br />

h. Homoseista : Garis permukaan Bumi yang mencatat gelombang gempa<br />

primer pada waktu yang sama dan berupa garis lingkaran<br />

atau elips.<br />

b. Gempa di Indonesia<br />

Dari kejadian-kejadian gempa yang terjadi di Indonesia,<br />

mungkin kamu sudah tahu mengapa gempa sering kali terjadi?<br />

Ya, tiga lempeng tektonik yang melewati Indonesia membuat negeri<br />

kita rawan terjadi gempa. Jadi secara alami, negeri kita memang<br />

negeri gempa. Kenyataan ini bukan untuk ditakuti, tetapi untuk<br />

diwaspadai bahwa gempa bisa terjadi kapan saja di negara kita.<br />

Mulai sekarang, kenalilah apakah wilayah tempat tinggalmu<br />

merupakan daerah rawan gempa? Kamu dapat menemukan<br />

kejelasan tentang hal ini dengan melihat peta persebaran jalurjalur<br />

gunung api di depan dan mengumpulkan informasi sejarah<br />

terjadinya gempa di wilayahmu.<br />

Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa<br />

bumi di Indonesia terbagi dalam enam daerah aktivitas:<br />

1) Daerah Sangat Aktif<br />

Wilayah sangat aktif memungkinkan terjadinya<br />

gempa dengan kekuatan lebih dari 8 skala Richter.<br />

Meliputi wilayah Halmahera dan lepas pantai utara<br />

Papua.<br />

2) Daerah Aktif<br />

Di wilayah ini kemungkinan gempa dengan<br />

kekuatan 8 sampai 7 skala Richter sering terjadi.<br />

Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, Kepulauan<br />

Sunda, dan Sulawesi Barat.<br />

3) Daerah Lipatan dengan atau Tanpa Retakan<br />

Gempa dengan kekuatan kurang dari 7 skala Richter<br />

bisa terjadi. Wilayah ini meliputi Sumatra,<br />

Kepulauan Sunda, dan Sulawesi Tengah.<br />

4) Daerah Lipatan dengan atau Tanpa Retakan<br />

Gempa dengan kekuatan kurang dari 7 skala Richter<br />

mungkin terjadi. Wilayah ini meliputi pantai<br />

barat Sumatra, Jawa bagian utara, dan Kalimantan<br />

bagian timur.<br />

100 <strong>GEOGRAFI</strong> <strong>Kelas</strong> X<br />

Skala Richter (SR) diambil dari<br />

nama Dr. Charles Richter,<br />

siapakah laki-laki ini? Temukan<br />

cerita tentangnya di:<br />

a. http://inventorsmuseum.<br />

com/richter.htm<br />

b. http://www.seismo.unr.edu/<br />

ftp/pub/louie/class/100/<br />

magnitude.html<br />

c. http://wwwneic.cr.usgs.<br />

gov/neis/general/<br />

handouts/richter.html<br />

Sumber: Dokumen Penulis<br />

Gambar 6.47 Dampak gempa berkekuatan 5,9 skala<br />

Richter di Yogyakarta.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!