02.07.2013 Views

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

GEOGRAFI Kelas X

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Air tanah yang berada di dalam tanah ternyata juga mengalir, tetapi<br />

kecepatan alirannya lambat (beberapa sentimeter atau beberapa meter<br />

per hari). Kecepatan aliran ini dipengaruhi oleh tingkat kelolosan air<br />

dalam batuan atau tanah (permeabilitas) dan kemiringan permukaan<br />

air tanah (water table).<br />

Apa yang Membuat Air Tanah Mengalir?<br />

Gravitasi mendorong gerak air tanah. Ketika air hujan merembes ke<br />

tanah, gravitasi menariknya ke bawah sampai ke suatu tingkat tempat air<br />

memenuhi semua ruang di tanah dan batuan di bawahnya. Setelah tempat<br />

ini penuh, orang menyebutnya jenuh air dan permukaan atasnya disebut<br />

muka air tanah. Di daerah beriklim basah, air tanah pada umumnya hanya<br />

beberapa meter dari muka Bumi, tetapi di daerah kering dapat sedalam<br />

ratusan meter. Gravitasi tetap beraksi di daerah jenuh air dengan menarik<br />

air dari tempat berelevasi tinggi, seperti di bawah bukit ke daerah rendah<br />

seperti di lembah.<br />

Lapisan batuan yang berisi air tetapi membiarkannya mengalir disebut<br />

akuifer. Lapisan batuan kedap tidak membiarkan air lewat. Kalau air yang<br />

merembes ke bawah bertemu dengan lapisan semacam itu, airnya mungkin<br />

terkumpul di atasnya sehingga terbentuklah zona air tanah yang bertengger.<br />

Air tanah selalu mengalir dengan kecepatan rata-rata beberapa sentimeter<br />

sampai beberapa meter sehari.<br />

Tinggi muka air tanah tidak bersifat statis tetapi<br />

mengalami fluktuasi naik dan turun berdasarkan tingkat<br />

curah hujan. Saat musim hujan, muka air tanah akan naik<br />

dan dapat bersinggungan dengan permukaan tanah<br />

sehingga sebagian air tanah tersebut mengisi sungai di<br />

permukaan<br />

sekitarnya. Sungai yang mendapat pasokan air dari air tanah air tanah<br />

disebut sungai tipe effluent.<br />

Pada musim kemarau, tinggi muka air tanah akan<br />

menurun dan tidak lagi memasok aliran air di sekitarnya.<br />

Tipe sungai yang memberikan rembesan air ke air tanah<br />

disebut tipe influent. Hal ini dapat berpengaruh terhadap<br />

kualitas air tanah, sebab jika air sungai tipe influent<br />

tersebut tercemar maka akan menyebabkan terjadinya<br />

pencemaran air tanah.<br />

Pemanfaatan air tanah dalam jumlah besar seperti di<br />

lingkungan industri, kompleks perumahan, pertanian<br />

modern, dan aktivitas manusia yang memerlukan air dalam<br />

jumlah besar, biasanya menggunakan sumur artesis untuk<br />

memenuhi kebutuhan air yang diperlukan. Dalam sistem permukaan<br />

pengelolaan air tanah yang sudah tertata, pengambilan air<br />

air tanah<br />

tanah akan selalu disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.<br />

Air tanah yang digunakan secara berlebihan dapat<br />

berdampak negatif secara kualitatif (kualitas air tanah)<br />

maupun secara kuantitatif (pasokan air tanah). Secara<br />

kualitatif dampaknya dapat ditemui pada kasus pencemaran sumursumur<br />

penduduk terutama yang dekat dengan aliran sungai yang sudah<br />

tercemar limbah. Selain itu, pencemaran kualitas air tanah juga<br />

sumur<br />

sungai<br />

effluent<br />

Sumber: Dokumen Penulis<br />

Gambar 8.7 Saat musim hujan, air sungai mendapat<br />

pasokan air dari air tanah.<br />

sumur<br />

sungai<br />

influent<br />

Sumber: Dokumen Penulis<br />

Gambar 8.8 Saat musim kemarau, air tanah mendapat<br />

pasokan air dari air sungai.<br />

Hidrosfer<br />

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!