02.07.2013 Views

kriya tekstil

kriya tekstil

kriya tekstil

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pendahuluan<br />

Pemintalan serat buatan, yang terbentuk dari polimer-polimer, baik<br />

yang berasal dari alam maupun buatan hasil proses kimia yang sederhana.<br />

Semua proses pembuatan serat buatan/sintetis dilakukan dengan<br />

menyemprotkan polimer yang terbentuk cairan melalui lubang-lubang kecil<br />

(spineret).<br />

1.4. Sizing (Penganjian)<br />

Menganji berbagai jenis benang merupakan pekerjaan yang sangat rumit,<br />

karena tidak semua serat mengggunakan sistem pengukuran yang sama.<br />

Pada benang pintal, jumlah ukuran, atau perhitungannya didasarkan pada<br />

berat dan panjang benang tersebut.<br />

Penganjian sutra juga berdasarkan pada yard gulungan benang.<br />

Benang wol (wool) menggunakan 300 yard sedangkan pengajian benang<br />

worsted berdasarkan pada gulungan 560 yard. Pengajian benang kapas<br />

dihitung berdasarkan jumlah gulungan yang panjangnya 840 yard. Pada<br />

benang filamen, ukurannya ditentukan oleh ukuran lubang-lubang pada<br />

spinneret dan juga jumlah larutan, yang dimasukkan melalui spinneret<br />

tersebut.<br />

Pengajian benang lusi adalah proses paling penting dalam pertenunan<br />

karena hasilnya akan mempengaruhi effisiensi tenunan dan mutu hasilnya.<br />

Pemilinan bahan kanji yang sesuai juga penting. Pengajian lusi bertujuan<br />

untuk memperbaiki sifat tenunan, rupa, dan rabaan (handling), dan<br />

menimbang kain. Benang yang telah dikanji akan terikat bulu-bulu<br />

benangnya, mempertinggi kekuatan dan kekenyalan serta kelicinan<br />

permukaan benang yang akan mengalami gesekan pada waktu menenun.<br />

2. Benang<br />

Benang adalah hasil akhir daripada proses pemintalan baik berupa benang<br />

alam antara lain benang kapas/katun, ataupun benang buatan antara lain<br />

benang nilon, poliester, sesuai dengan asal dari seratnya. Benang umumnya<br />

digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu benang dasar (simple yarns),<br />

benang hias (novelty yarns) dan benang bertekstur. Sebenarnya, terdapat<br />

berbagai variasi di dalam ketiga kategori benang tersebut, namun yang<br />

diuraikan pada bagian ini hanyalah informasi dasar saja.<br />

2.1. Benang dasar (simple yarns)<br />

Benang dasar adalah jenis yang paling sederhana. Meskipun benang ini<br />

mungkin terbuat dari satu serat yang sama atau serat campuran, jumlah<br />

pilinan pada keseluruhan panjangnya sama dan jenis ini tampak cukup<br />

lembut serta rata. Kain yang terbuat dari benang dasar satu ukuran dengan<br />

kandungan serat yang sama, akan menghasilkan tenunan yang lembut<br />

permukaannya namun kurang bervariasi. Sedangkan benang dasar yang<br />

dipilih dengan cara berlainan, atau benang dasar yamg memiliki kandungan<br />

serat berbeda, dapat dikombinasikan dalam proses menenun untuk<br />

menghasilkan kain dengan efek permukaan yang beragam. Dengan ini,<br />

6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!