Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Teknik Hias Latar<br />
5.3.2. Gerak arah canting cap<br />
Berdasarkan pada motif dan bentuk capnya, maka terdapat beberapa<br />
cara menyusung cap pada permukaan kain, yang disebut jalannya<br />
pencapan.<br />
Beberapa jalannya pencapan (lampah) itu antara lain:<br />
1. Bergeser satu langkah ke kanan dan satu langkah ke muka,<br />
ini disebut sistem “tubrukan”.<br />
2. Bergeser setengah langkah ke kanan dan satu langkah ke<br />
muka atau satu langkah ke kanan dan setengah langkah ke<br />
muka, ini disebut sistem “ondo-ende”.<br />
3. Jalannya cap menurut arah garis miring, bergeser satu<br />
langkah atau setengah langkah dari sampingnya, ini disebut<br />
sistem “parang”.<br />
4. Bila jalannya cap digeser melingkar, salah satu sudut dari cap<br />
itu tetap terletak pada satu titik, sistem ini disebut “mubeng”<br />
atau berputar.<br />
5. Ada pula untuk mencapai satu raport motif digunakan dua cap,<br />
dan jalannya mengecapkan dua cap tersebut berjalan<br />
berdampingan, ini disebut sistem “mlampah sareng” atau jalan<br />
bersama.<br />
Pemanasan lilin batik cap juga harus disesuaikan dengan pemanasan<br />
tertentu agar dapat dicapai hasil pencapan yang baik, yaitu jangan terlalu<br />
rendah dan janga terlalu tinggi.<br />
Cara mengerjakan pencapan ialah:<br />
• Pertama lilin batik dipanaskan di dalam dulang tembaga yang<br />
pada dasarnya diletakkan beberapa lapis kasa dari anyaman<br />
lewat tembaga.<br />
• Cap yang akan dipakai diletakkan di atas dulang yang berisi<br />
lilin cair.<br />
• Ditunggu beberapa saat sampai cap menjadi panas,<br />
kemudian cap dipegang, diangkat dan dicapkan pada kain<br />
yang diletakkan di atas bantalan meja cap.<br />
• Pengambilan lilin batik cap dengan meletakkan cap di atas<br />
dulang dilakukan berulang-ulang sampai pencapan kain<br />
selesai atau pekerjaan mencap telah selesai.<br />
Pekerjaan mencap juga memerlukan pengalaman dan kemahiran, maka<br />
seorang tukang cap yang baik perlu mendapat latihan kerja pencapan<br />
untuk beberapa waktu lamanya. Jalannya cap pada pekerjaan mencap,<br />
bila digambarkan secara skematis adalah sebagai berikut:<br />
(Sewan Susanto, 1973: 30-31)<br />
164