02.07.2013 Views

kriya tekstil

kriya tekstil

kriya tekstil

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Teknik Hias Latar<br />

kanji perekatnya, kemudian diremas serta direndam dalam minyak jarak<br />

(Ricinus Communis L.) atau kacang (Arachis hypogala). Ini dinamakan<br />

ngetel atau nglyor. Untuk menghilangkan kelebihan minyak, maka kain<br />

direndam dalam air saringan abu merang. Menurut cara modern, merang<br />

ini diganti dengan larutan soda, yang dapat mempercepat waktu dan<br />

lebih mudah dipakai. Pada mulanya diseling-seling dengan penjemuran<br />

dipanas matahari, sehingga memakan waktu berhari-hari. Kain putih yang<br />

telah mendapat pengolahan ini kemudian dilicinkan dengan menaruhnya<br />

di atas sebilah kayu dan memukul dengan pemukul kayu pula<br />

(ngemplong). Dengan demikian kain siap untuk menjalani tahap<br />

selanjutnya.<br />

1.3.2. Menggambar pola<br />

Menggambar pola (nyorek) atau gambaran pertama dengan lilin cair<br />

diatas kain. Pada tahap ini si pembatik yang duduk di atas sebuah<br />

bangku kecil atau bersila di muka gawangannya, menyendok lilin cair dari<br />

wajannya dengan canting lalu mulai membuat garis-garis atau titik-titik<br />

sesuai dengan pola yang dikehendakinya, dengan posisi canting harus<br />

tepat, tidak boleh terlalu miring atau terlalu tegak.<br />

Canting mengikuti pola-pola yang telah digambar terlebih dahulu<br />

oleh seorang tukang pola atau kalau pembatik itu telah mahir sekali ia<br />

akan menggambar luar kepala. Gambaran lilin ini kemudian diteruskan<br />

pada belahan yang kemudian akan menjadi bagian dalam kain batik, oleh<br />

karena itu nama pekerjaan ini ialah nerusi. Itu sebabnya pula mengapa<br />

bahan kain putih yang dipakai tidak boleh terlalu tebal, karena kalau tidak<br />

akan menyukarkan pekerjaan meneruskan gambaran pertama itu.<br />

1.3.3. Nembok<br />

Nembok atau pekerjaan menutupi bagian-bagian yang tidak boleh kena<br />

warna dasar. Bagian kain yang tidak boleh terkena warna dasar, dalam<br />

hal ini warna biru tua, ditutup dengan lapisan lilin tebal yang seolah-olah<br />

merupakan tembok penahan, itulah sebabnya pekerjaan ini dinamakan<br />

menembok, dikarenakan juga dikerjakan pada bagian sebelah dalam<br />

kain. Penembokan adalah tahap penting dalam pembuatan kain batik,<br />

karena apabila lapisan kurang kuat, warna dapat menembus dan akan<br />

merusak seluruh kain atau warna yang telah direncanakan. Selesai<br />

menembok maka kain siap untuk tahap yang berikut yaitu pencelupan<br />

pertama mendapat warna dasar.<br />

1.3.4. Pencelupan pertama<br />

Pencelupan pertama dilakukan untuk mendapat warna dasar biru disebut<br />

“medel”. Dahulu, ketika pencelupan ini dilakukan semata-mata dengan<br />

zat warna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yaitu indigo atau nila<br />

88

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!