02.07.2013 Views

kriya tekstil

kriya tekstil

kriya tekstil

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Teknik Hias Latar<br />

Pada saat ini keadaan telah berubah, penekanan cara pemakaian<br />

kini tergantung pada acara resmi atau adat, tidak resmi atau santai.<br />

Namun tentu saja dalam tata cara pemakaian dalam lingkungan kraton<br />

masih berlaku aturan-aturan tertentu. Membatik pada dasarnya sama<br />

dengan melukis di atas sehelai kain putih. Sebagai alat melukisnya<br />

dipakai canting, dan sebagai bahan melukisnya dipakai cairan malam<br />

atau lilin. Setelah kain dibatik diberi warna, kemudian lilin dihilangkan<br />

atau dilorod, maka bagian yang tertutup lilin atau malam akan tetap putih,<br />

tidak menyerap warna. Ini disebabkan karena lilin berfungsi sebagai<br />

perintang warna. Proses inilah akan menghasilkan kain batik.<br />

1.3. Cara Membatik<br />

Penjelasan mengenai cara membatik sangat dibutuhkan khususnya bagi<br />

mereka yang belum mengetahui sama sekali tentang seni batik, sehingga<br />

dapat meningkatkan penghargaan terhadapnya. Dengan melihat polapola<br />

batik saja atau melihat kain batik yang telah jadi, orang tidak akan<br />

paham betapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk membuat sehelai<br />

kain batik dan tidak dapat menduga faktor-faktor teknis dan non-teknis<br />

yang menyebabkan bahwa dalam seni batik tulis selalu terdapat unsur<br />

khusus yang menyebabkan setiap helai kain batik bisa berbeda dari yang<br />

lain walaupun pola dan susunan warnanya dibuat persis sama.<br />

Inilah sebabnya mengapa dirasakan perlu memuat bab mengenai<br />

cara membatik dalam buku pola ini. Perlu ditekankan bahwa kebanyakan<br />

bahan yang dipakai dalam menyusun bab ini diambil dari buku-buku yang<br />

terkenal seperti Rouffaer dan Jasper/Pirngadi ditambah dengan<br />

wawancara-wawancara.<br />

Inti cara membatik ialah “cara penutupan” , yaitu menutupi bagian<br />

kain atau bahan dasar yang tidak hendak diberi warna dengan bahan<br />

penutup, dalam hal ini berupa lilin. Mungkin dalam permulaannya lilin<br />

diteteskan pada kain, oleh karena itu ada faham yang mengembalikan<br />

arti kata batik pada suku kata “tik” yang berarti titik atau tetes.<br />

Bahan utama bagi teknik membatik sekarang ini adalah kain putih,<br />

baik yang halus ataupun yang kasar, dan lilin sebagai bahan<br />

penutupserta zat warna. Kulitas kain putih sangat mempengaruhi hasil<br />

seni batik, dalam bab mengenai sejarah batik telah dikemukakan bahwa<br />

kehalusan kain putih yang di impor dari luar negeri merupakan salah satu<br />

sebab bertambah tingginya seni batik. Jadi makin halus kain putih yang<br />

dipakai makin bagus hasil pembatikan , makin jelas terlihat pola-pola<br />

serta pembagian warna-warnanya. Bahan lain seperti sutera shantung<br />

dapat pula dipakai, tetapi sekarang ini sudah jarang sekali. Kota Juwana<br />

di pantai utara pulau Jawa dahulu termashur akan selendang serta<br />

sarung batik suteranya. Hasil-hasil batik sutera “diekspor” ke pulau Bali<br />

dan Sumatera. Sayang sekali kekurangan bahan sutera shantung murni<br />

menyebabkan hilangnya kerajinan di kota tersebut.<br />

86

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!