Untitled
Untitled
Untitled
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Tingkat upah<br />
Tingkat upah<br />
Kurva 6.3 Meningkatkan Upah<br />
dengan Membatasi Penawaran<br />
W1<br />
W<br />
D<br />
S1<br />
E1<br />
S1<br />
0<br />
L1 L<br />
Jumlah tenaga kerja<br />
Kurva 6.4 Meningkatkan Upah<br />
dengan Menambah Permintaan<br />
W1<br />
W<br />
D<br />
S<br />
D1<br />
S<br />
E<br />
E<br />
E1<br />
D<br />
D<br />
S<br />
S<br />
D1<br />
Pada kurva 6.3 dijelaskan bahwa keseimbangan<br />
awal terletak pada titik E, di mana upah sebesar W<br />
dan jumlah tenaga kerja sebesar L. Adanya pembatasan<br />
penawaran tenaga kerja menyebabkan kurva<br />
penawaran bergerak ke atas menjadi S1S1, dan<br />
keseimbangan baru terletak pada titik E1. Hal ini<br />
menunjukkan bahwa serikat pekerja dapat meningkatkan<br />
upah tetapi membatasi penggunaan tenaga kerja.<br />
c) Menambah permintaan tenaga kerja<br />
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan<br />
oleh serikat buruh untuk menaikkan permintaan<br />
tenaga kerja. Salah satu cara yang paling bermanfaat<br />
adalah dengan berusaha menaikkan produktivitas.<br />
Tujuan ini dapat dicapai dengan membuat seminarseminar<br />
mengenai masalah pekerjaan yang mereka<br />
hadapi dan memberikan kesadaran tentang tanggung<br />
jawab para pekerja dalam perusahaan dan mengadakan<br />
latihan dan kursus yang bertujuan mempertinggi<br />
keterampilan tenaga kerja. Apabila produktivitas<br />
bertambah maka memungkinkan pengusaha menambah<br />
keuntungannya dengan menggunakan lebih<br />
banyak pekerja.<br />
Cara lain yang dapat menaikkan permintaan atas<br />
tenaga kerja adalah dengan membuat tuntutan pada<br />
pemerintah untuk melakukan proteksi yang lebih<br />
banyak pada industri dalam negeri dan membatasi<br />
impor. Permintaan atas produksi dalam negeri yang<br />
0<br />
L L1<br />
Jumlah tenaga kerja<br />
Keterangan:<br />
W : upah<br />
L : tenaga kerja<br />
S : penawaran<br />
D<br />
E<br />
: permintaan<br />
: ekuilibrium<br />
bertambah akan menaikkan penggunaan tenaga kerja.<br />
Kondisi di atas dapat dilihat pada kurva 6.4. Keseimbangan awal terjadi<br />
pada titik E. Adanya usaha-usaha serikat buruh yang bertujuan agar perusahaanperusahaan<br />
menggunakan lebih banyak tenaga kerja menyebabkan permintaan<br />
meningkat dari DD ke D1D1. Keseimbangan baru terjadi pada E1. Sehingga<br />
dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada upah dan tenaga kerja.<br />
4) Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral<br />
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral yaitu pasar tenaga kerja di mana<br />
tenaga kerja bersatu dalam suatu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga<br />
kerja ini hanya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja.<br />
Jadi, tenaga kerja dan perusahaan sama-sama mempunyai kekuasaan monopoli.<br />
Penentuan tingkat upah di pasar monopoli bilateral terletak di antara<br />
penentuan tingkat upah di pasar persaingan sempurna dan monopsoni. Di<br />
pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna upah dicapai pada W<br />
dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Adapun di pasar tenaga<br />
kerja yang bersifat monopsoni, tenaga kerja yang akan digunakan berjumlah<br />
L1 dan tingkat upah hanya mencapai W1.<br />
Bab 6 Bentuk-Bentuk Pasar 117