Untitled
Untitled
Untitled
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Alokasi sumber daya<br />
menentukan kuantitas<br />
berbagai barang yang<br />
diproduksi. Salah melakukan<br />
produksi akan<br />
menimbulkan kerugian.<br />
Dalam melakukan<br />
kegiatan produksi,<br />
sebaiknya dilakukan<br />
riset dan planning<br />
tentang barang dan<br />
jasa yang akan diproduksi,<br />
kemudian<br />
pengambilan keputusan<br />
tentang barang dan<br />
jasa yang diproduksi.<br />
Keputusan-keputusan yang diambil ini tidak lain adalah untuk<br />
mencapai keuntungan yang maksimal. Contohnya, dengan memiliki<br />
modal sebesar Y, apakah dapat mendatangkan keuntungan<br />
maksimal sebesar X? Apakah sebaiknya modal Y digunakan untuk<br />
memproduksi T-shirt ataukah jaket? Produk mana yang lebih disukai<br />
konsumen? Manakah yang harus dipilih untuk diproduksi agar<br />
mendapat keuntungan maksimal?<br />
2. Menentukan Cara Barang dan Jasa Diproduksi<br />
Berikut ini adalah hal-hal yang terkait dalam menentukan cara barang<br />
dan jasa diproduksi.<br />
a. Bagaimana proses produksi dilakukan?<br />
b. Siapa yang melaksanakan proses produksi?<br />
c. Teknik apa yang digunakan dalam proses produksi?<br />
d. Sumber daya apa saja yang digunakan dalam proses produksi?<br />
Sumber: Jawa Pos, 8 Mei 2006<br />
Gambar 2.3<br />
Menentukan cara memproduksi sepatu merupakan<br />
bentuk efisiensi dalam proses produksi.<br />
Hal-hal di atas dimaksudkan agar terjadi<br />
efisiensi selama proses produksi. Masalah efisiensi<br />
merupakan salah satu faktor yang akan dijadikan<br />
dasar dalam melakukan pemilihan. Pilihan akan<br />
diletakkan pada cara memproduksi yang mampu<br />
untuk menciptakan barang dan jasa dengan cara<br />
yang paling efisien. Masalah efisiensi dalam<br />
proses produksi tidaklah terbatas pada efisiensi<br />
dari segi teknik dan kombinasi sumber daya yang<br />
digunakan. Hal lain yang perlu diperhatikan<br />
adalah besarnya jumlah permintaan. Apabila<br />
permintaan sangat besar, maka penggunaan<br />
teknik yang modern akan menaikkan efisiensi.<br />
Namun jika permintaan tidak terlalu banyak maka penggunaan<br />
teknik produksi yang lebih sederhana akan menciptakan efisiensi<br />
yang lebih baik.<br />
Apabila terjadi efisiensi dalam proses produksi maka produksi<br />
dapat berjalan dengan lancar serta menghasilkan keuntungan baik<br />
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya, pada proses<br />
produksi batik tulis, penggunaan tenaga kerja yang banyak akan<br />
lebih baik dibandingkan bila menggunakan tenaga mesin karena<br />
batik tulis tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian<br />
penggunaan tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan tenaga mesin.<br />
Proses produksi seperti ini akan berdampak tersedianya lapangan kerja<br />
dalam jumlah besar sehingga mengurangi pengangguran. Berbeda dengan proses<br />
produksi padat modal yang mengandalkan tenaga mesin dan peralatan canggih<br />
lainnya, memang pada dasarnya memberi keuntungan pada proses produksi<br />
yaitu dapat dilakukan dengan lebih cepat, murah, dan efisien. Namun, hal ini akan<br />
menimbulkan banyak pengangguran, karena kesempatan kerja menjadi hilang.<br />
Bab 2 Permasalahan Ekonomi dan Sistem Ekonomi 23