02.07.2013 Views

Untitled

Untitled

Untitled

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kurva 8.1<br />

Kenaikan Permintaan Agregate<br />

P<br />

P1<br />

P0 E0<br />

P1<br />

P<br />

P0<br />

E1<br />

AS0<br />

AD0<br />

AD1<br />

Q0 Q1 Q<br />

Kurva 8.2<br />

Kenaikan Biaya Produksi<br />

E1<br />

AS1<br />

E0<br />

AS0<br />

AD<br />

Q1 Q0 Q<br />

a. Kenaikan Permintaan Agregate<br />

(Demand-Pull Inflation)<br />

Demand-pull inflation mengatakan bahwa<br />

perubahan tingkat harga disebabkan oleh perubahan<br />

permintaan. Kenaikan dalam permintaan yang lebih<br />

besar dari penawaran akan menyebabkan kelebihan<br />

permintaan. Akibatnya terjadi peningkatan harga.<br />

Untuk lebih jelasnya, perhatikan kurva di samping.<br />

1) Gambar tersebut menunjukkan perubahan D<br />

barang dari AD 0 ke AD 1 . Dengan jumlah S total<br />

tetap pada AS 0 .<br />

2) Adanya kenaikan permintaan menyebabkan<br />

kenaikan tingkat P dari P 0 ke P 1<br />

3) Kenaikan harga ini menunjukkan terjadinya inflasi.<br />

b. Kenaikan Biaya Produksi (Cost-Push<br />

Inflation)<br />

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan biaya<br />

produksi. Naiknya biaya produksi karena terjadi<br />

kenaikan harga faktor-faktor produksi. Misalnya<br />

adanya tuntutan serikat pekerja untuk menaikkan<br />

upah dan perusahaan menerima tuntutan tersebut.<br />

Peningkatan upah pekerja mengakibatkan biaya<br />

produksi meningkat. Akibatnya perusahaan membebankan<br />

kenaikan biaya produksi kepada konsumen<br />

melalui harga yang lebih tinggi. Proses terjadinya inflasi<br />

karena kenaikan biaya produksi dapat dilihat pada<br />

kurva di samping.<br />

Keseimbangan awal berada di titik E0. Apabila biaya produksi meningkat,<br />

akan menggeser kurva AS dari AS0 ke AS1, sementara Q tetap. Akibatnya<br />

jumlah produksi akan turun, namun harga barang meningkat dari P0 ke P1.<br />

Dengan demikian inflasi akan terjadi.<br />

4. Laju Inflasi<br />

Laju inflasi adalah tingkat persentase kenaikan dalam beberapa indeks harga<br />

dari satu periode ke periode lainnya. Menghitung laju inflasi merupakan salah<br />

satu topik yang penting dalam pembahasan inflasi. Angka inflasi dihitung oleh<br />

Badan Pusat Statistik dari persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK)<br />

pada periode tertentu dibandingkan dengan IHK pada periode sebelumnya. Dalam<br />

masa inflasi kenaikan harga untuk bermacam-macam barang tidak berjalan<br />

dengan laju yang sama. Ada tiga cara untuk mengukur laju inflasi yaitu:<br />

a. membandingkan rata-rata tahunan,<br />

b. membandingkan bulan ini dengan bulan yang sama pada tahun lalu, dan<br />

c. membandingkan bulan ini dengan bulan yang lalu.<br />

Bab 8 Pendapatan Nasional 167

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!