02.07.2013 Views

Figur

Figur

Figur

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

28<br />

Kata Penting<br />

• Bikameral<br />

• Quasi Parlementer<br />

• Konstitusi<br />

Bagaimana<br />

Pendapatmu?<br />

Kemukakanlah pendapatmu mengenai<br />

sistem pemerintahan parlementer dan<br />

presidensil. Tulis dalam buku tugasmu<br />

dan laporkan hasilnya pada gurumu.<br />

Pendidikan Kewarganegaraan:<br />

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII<br />

4. Periode UUD 1945 (Kedua)<br />

(5 Juli 1959 sampai dengan Sekarang)<br />

Berbagai permasalahan sistem pemerintahan Indonesia<br />

memungkinkan untuk kembali pada Undang-Undang Dasar 1945.<br />

Hal tersebut tercantum pada isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang<br />

isinya menyatakan sebagai berikut.<br />

a. Pembubaran Konstituante.<br />

b. Berlakunya kembali UUD 1945 bagi segenap bangsa Indonesia<br />

dan seluruh tumpah darah Indonesia sejak penetapan dekrit ini<br />

dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.<br />

c. Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR ditambah<br />

dengan utusan daerah dan golongan serta pembentukan DPAS<br />

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.<br />

Alasan untuk kembali pada UUD 1945 karena UUD 1945<br />

dianggap sebagai konstitusi yang dianggap mampu menjaga persatuan<br />

dan kesatuan bangsa. Selain itu, alasan lain pemberlakuan lagi UUD<br />

1945, yaitu menyangkut masalah ideologi. Hal tersebut ditunjukkan<br />

dengan pendapat bahwa demokrasi liberal tidak selalu mendorong<br />

dalam perbaikan bangsa menuju tujuan dari bangsa Indonesia, yaitu<br />

mencapai masyarakat adil makmur.<br />

Pandangan tersebut diperkuat oleh Presiden Soekarno dengan<br />

pernyataannya, yaitu bahwa bangsa Indonesia akan mampu<br />

membangun hanya dengan persatuan yang kuat, seperti pada masa awal<br />

kemerdekaan. Hanya dengan semangat persatuan bangsa Indonesia<br />

dapat mencapai tujuannya dalam menyejahterakan rakyat.<br />

Periode UUD 1945 (kedua) ini terbagi menjadi tiga masa, yaitu<br />

masa Orde Lama, masa Orde Baru, dan masa Reformasi.<br />

a. Orde Lama (5 Juli 1959–11 Maret 1966)<br />

Pemerintah Orde Lama berlaku setelah Dekrit Presiden 5 Juli<br />

1959 resmi disahkan oleh Presiden Soekarno. Pemerintahan Orde<br />

Lama dikenal juga dengan periode Demokrasi Terpimpin yaitu ketika<br />

semua pimpinan berada di tangan pemimpin besar revolusi, yaitu<br />

Soekarno sebagai pimpinan nasional.<br />

Dalam periode demokrasi terpimpin, pemikiran demokrasi Barat<br />

banyak ditinggalkan. Presiden Soekarno sebagai pimpinan nasional<br />

tertinggi ketika itu menyatakan bahwa demokrasi liberal tidak<br />

sesuai dengan kepribadian bangsa dan negara Indonesia. Prosedur<br />

pemungutan suara dalam lembaga perwakilan rakyat dinyatakan tidak<br />

efektif. Kemudian, Bung Karno memper kenalkan apa yang disebut<br />

dengan “musyawarah untuk mufakat.”<br />

Banyaknya partai oleh Soekarno dianggap sebagai salah satu<br />

penyebab tidak adanya pencapaian hasil dalam pengambilan<br />

keputusan karena dianggap terlalu banyak debat. Untuk merealisasikan<br />

demokrasi terpimpin, kemudian dibentuk badan yang dikenal dengan<br />

nama Front Nasional, yaitu organisasi bentukan Bung Karno pada<br />

masa demokrasi terpimpin.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!