02.07.2013 Views

Figur

Figur

Figur

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

82<br />

Bagaimana<br />

Pendapatmu?<br />

Kemukakanlah pendapatmu tentang<br />

pelaksanaan reformasi di Indonesia.<br />

Tulis dalam buku tugasmu dan laporkan<br />

hasilnya kepada gurumu.<br />

Pendidikan Kewarganegaraan:<br />

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII<br />

Selain itu, adanya kebijakan politik dengan menerapkan asas tunggal,<br />

yaitu menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi organisasi<br />

politik dan organisasi kemasyarakatan. Namun, pemerintahan Orde<br />

Baru melaksanakan demokrasi yang semu. Hal tersebut dapat terlihat<br />

dalam kegiatan sebagai berikut.<br />

a) Pemilu diadakan secara teratur 5 tahun sekali, tetapi pelaksanaannya<br />

kurang jujur, adil, dan terbuka.<br />

b) Partai politik yang dapat menyalurkan aspirasi rakyat atau<br />

mengikuti pemilu, jumlahnya dibatasi.<br />

c) Kebebasan berpendapat dibatasi.<br />

d) Lembaga-lembaga perwakilan rakyat tidak bebas dari korupsi,<br />

kolusi,dan nepotisme (KKN).<br />

Berdasarkan uraian tersebut, dapat terlihat bahwa pemerintahan<br />

Orde Baru secara konstitusional berlandaskan pada UUD 1945 yang<br />

secara normatif memuat prinsip-prinsip demokrasi. Namun, dalam<br />

pelaksanaannya tidak mampu mewujudkan secara baik bahkan<br />

bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.<br />

3. Demokrasi Era Reformasi (21 Mei 1998-Sekarang)<br />

Masa pemerintahan di era reformasi ini membuka wacana baru<br />

bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Seiring dengan dibukanya<br />

kran demokrasi yang selama pemerintahan sebelumnya tersumbat,<br />

masyarakat Indonesia mempunyai kebebasan dalam menyalurkan<br />

aspirasi dan mengemukakan pendapat. Hal ini dapat terlihat dari<br />

banyaknya aksi demonstrasi pasca-runtuhnya rezim Orde Baru.<br />

Agenda yang cukup mendobrak sistem penyelenggaraan negara<br />

dimulai dengan dilakukannya amandemen UUD 1945 yang selama<br />

pemerintahan sebelumnya tabu untuk dilakukan. Alasan dari<br />

dilakukannya amandemen tersebut adalah adanya ketidakseimbangan<br />

antara fungsi legislatif dan eksekutif. Kekuasaan eksekutif lebih<br />

dominan dibandingkan legislatif. Hal ini dapat terlihat berdasarkan<br />

hasil amandemen UUD 1945.<br />

Penerapan Demokrasi Pancasila pada masa Reformasi berbeda<br />

dengan masa Orde Baru. Misalnya, peserta pemilu atau partai politik<br />

tidak dibatasi, rakyat bebas menyampaikan pendapat, dan lembaga<br />

penegak hukum giat memberantas korupsi. Dalam pelaksanaan<br />

pemilihan umum, era reformasi membuka babak baru dengan penyelenggaraan<br />

pemilihan umum yang dilaksanakan pada 1999 yang diikuti<br />

sebanyak 48 partai politik. Pemilu 1999 telah mem buka kesadaran<br />

aspirasi rakyat yang semu menjadi nyata dengan tidak dominannya<br />

partai politik yang pada pemerintahan Orde Baru sangat menguasai<br />

mayoritas suara rakyat. Selain itu, dalam pemilihan umum tersebut,<br />

tidak ada partai politik yang menjadi mayoritas tunggal. Hal ini<br />

mencerminkan adanya perubahan pemikiran dari sistem demokrasi<br />

yang telah dipraktikkan di Indonesia. Demokrasi Pancasila telah<br />

membuat kebijakan yang cukup spektakuler, yaitu berdasarkan hasil<br />

amandemen UUD 1945 yang keempat dengan dilaksanakannya<br />

pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung dalam satu<br />

paket. Hal ini betul-betul perubahan yang berarti dalam kehidupan<br />

demokrasi walaupun masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!