Majalah Warta Anggaran Edisi 21 - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Majalah Warta Anggaran Edisi 21 - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Majalah Warta Anggaran Edisi 21 - Direktorat Jenderal Anggaran ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
pasar modal, untuk mendorong financial<br />
deepening; meningkatkan koordinasi dan<br />
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi<br />
pengelolaan pinjaman dan sovereign credit<br />
rating.<br />
Surat berharga negara (SBN): Setelah<br />
penerimaan dari HPA menurun, Pemerintah<br />
selalu mengandalkan penerbitan SBN<br />
sebagai sandaran dalam menutup defisit<br />
dan membiayai pengeluaran pembiayaan.<br />
Pada APBN 2011, target penerbitan SBN<br />
(neto) adalah sebesar Rp126,7 triliun, yang<br />
nantinya akan ditutup dari SBN dalam<br />
negeri dan SBN internasional.<br />
Pinjaman dalam negeri (PDN):<br />
Pinjaman dalam negeri merupakan sumber<br />
penerimaan pembiayaan yang relatif baru,<br />
yaitu mulai tahun 2010. Pinjaman ini berasal<br />
dari bank pemerintah yang digunakan untuk<br />
membiayai pengadaan alat utama sistem<br />
pertahanan pada Kementerian Pertahanan<br />
dan Kepolisian Negara dalam rangka<br />
pemberdayaan industri dalam negeri. Target<br />
penerimaan PDN pada APBN 2011 adalah<br />
sebesar Rp1,0 triliun.<br />
Penarikan pinjaman luar negeri<br />
(PLN): Pengadaan pinjaman luar negeri<br />
dilakukan hanya untuk pembiayaan kegiatan<br />
prioritas dan dalam rangka budget support.<br />
Sumber pembiayaan PLN ini berasal dari<br />
lender baik multilateral, bilateral, maupun<br />
lembaga keuangan komersial. Sedangkan<br />
prioritas pengadaan utang diarahkan<br />
bagi (i) lender yang memberikan terms<br />
and condition yang favorable (wajar), (ii)<br />
tidak adanya agenda politik tertentu,<br />
dan (iii) ketersediaan sumber pinjaman<br />
yang disesuaikan dengan karakteristik<br />
kegiatannya. Penarikan PLN ini dibedakan<br />
menjadi pinjaman program (untuk budget<br />
support) dan pinjaman proyek (earmark<br />
dengan kegiatan pada K/L). Pada APBN<br />
2011, target pinjaman program adalah<br />
sebesar Rp19,8 triliun sedangkan pinjaman<br />
proyek sebesar Rp39,1 triliun. Dalam<br />
pinjaman proyek tersebut termasuk<br />
penerimaan penerusan pinjaman sebesar<br />
Rp11,7 triliun.<br />
Selain penerimaan, pada pembiayaan juga<br />
terdapat pengeluaran pembiayaan<br />
baik pada non utang maupun utang.<br />
Pengeluaran Pembiayaan yang terdapat<br />
pada non utang meliputi Dana investasi<br />
pemerintah & penyertaan modal Negara<br />
(PMN), dana pengembangan pendidikan<br />
nasional, serta kewajiban penjaminan.<br />
Sedangkan pengeluaran pembiayaan<br />
yang terdapat pada utang yaitu berupa<br />
penerusan pinjaman dan pembayaran<br />
cicilan pokok Utang LN.<br />
Dana investasi pemerintah &<br />
penyertaan modal Negara (PMN):<br />
Pembiayaan dalam bentuk dana investasi<br />
Pemerintah & PMN bersifat cash outflow<br />
atau berupa pengeluaran pembiayaan,<br />
serta bersifat ad-hoc tergantung pada<br />
kebijakan Pemerintah. Pengeluaran dana<br />
untuk investasi Pemerintah dan PMN<br />
dalam APBN 2011, dialokasikan sebesar<br />
Rp13,9 triliun yang digunakan untuk: (a)<br />
Investasi Pemerintah Rp1,9 triliun, (b)<br />
PMN sebesar Rp7,1 triliun, yang dirinci<br />
PMN kepada BUMN Rp6,4 triliun dan<br />
organisasi/lembaga keuangan internasional<br />
Rp7<strong>21</strong>,5 miliar, dan (d) dana bergulir<br />
Rp4,9 triliun, yang terdiri dari LPDB<br />
KUKM Rp250,0 miliar, Fasilitas Likuiditas<br />
Pembiayaan Perumahan Rp3.571,6 miliar,<br />
dan Geothermal Rp1.126,5 miliar.<br />
Dana pengembangan pendidikan<br />
nasional: Dana pengembangan<br />
pendidikan nasional merupakan bagian<br />
dari anggaran pendidikan nasional secara<br />
keseluruhan, yang dialokasikan untuk<br />
pembentukan endowment fund dan dana<br />
cadangan pendidikan untuk mengantisipasi<br />
keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan<br />
yang rusak akibat bencana alam. Dalam<br />
APBN 2011, alokasi anggaran untuk<br />
dana pengembangan pendidikan nasional<br />
dialokasikan sebesar Rp1,0 triliun.<br />
Kewajiban penjaminan: Dana<br />
ini ditujukan untuk mengantisipasi<br />
kemungkinan gagal bayar PT PLN (persero)<br />
LAPORAN KHUSUS<br />
maupun PDAM terhadap kreditur sesuai<br />
dengan perjanjian pinjaman. Pada APBN<br />
2011, Pemerintah mengalokasikan anggaran<br />
untuk dana kewajiban penjaminan sebesar<br />
Rp1.036,0 triliun, yang terdiri dari untuk PT<br />
PLN (Persero) sebesar Rp889,0 miliar dan<br />
PDAM sebesar Rp147,0 miliar.<br />
Penerusan pinjaman: Merupakan PLN<br />
atau PDN yang diterima Pemerintah Pusat<br />
dan diteruspinjamkan kepada pemerintah<br />
daerah atau BUMN. Penerusan pinjaman<br />
ini bersifat in-out, yaitu in pada pinjaman<br />
proyek dan out pada penerusan pinjaman.<br />
Sedangkan pada APBN 2011, alokasi<br />
penerusan pinjaman adalah sebesar Rp11,7<br />
triliun.<br />
Pembayaran cicilan pokok Utang<br />
LN: Salah satu kewajiban pembayaran<br />
apabila Pemerintah menarik PLN adalah<br />
pembayaran cicilan pokok kepada lender.<br />
Pada APBN 2011, alokasi pembayaran ini<br />
adalah sebesar Rp47,8 triliun. Sedangkan<br />
kebijakan Pemerintah adalah selalu<br />
berupaya untuk membayar kewajiban ini<br />
tepat waktu.<br />
Kesimpulan:<br />
Sumber utama penerimaan pembiayaan<br />
adalah berasal dari utang, dalam<br />
perencanaan utang tersebut selalu<br />
mempertimbangkan “fiscal sustainability“<br />
sehingga tambahan utang tersebut tidak<br />
membebani APBN dimasa mendatang.<br />
Salah satu indikator yang dipercaya adalah<br />
debt to GDP ratio yang semakin menurun,<br />
yaitu dari 47% pada tahun 2005 menjadi<br />
26% pada tahun 2011. Sedangkan dari sisi<br />
pengeluaran pembiayaan, PMN merupakan<br />
pengeluaran terbesar serta diharapkan<br />
penggunaannya dapat dilakukan dengan<br />
efektif dan efisien.<br />
Referensi: Disarikan dari Nota Keuangan dan APBN 2011<br />
<strong>Warta</strong> anggaran | <strong>21</strong> Tahun 2011 29