01.01.2015 Views

Majalah Warta Anggaran Edisi 21 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Majalah Warta Anggaran Edisi 21 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

Majalah Warta Anggaran Edisi 21 - Direktorat Jenderal Anggaran ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

RENUNGAN<br />

PENDEKAR TAKO<br />

Oleh : Satya Susanto<br />

Bila kita menyaksikan film-film Kungfu<br />

Shaolin, gerakan-gerakan indah nan<br />

dahsyat diperagakan saat menghadapi<br />

lawan. Dan hebatnya, mereka biasanya<br />

tangan kosong, tanpa membawa senjata.<br />

Kalaupun bersenjata, maka senjatanya<br />

hanya sebuah tongkat yang sebenarnya<br />

tidak mematikan. Aura yang terpancar<br />

dari setiap gerakannya adalah keanggunan.<br />

Aura yang terpancar dari<br />

wajahnya adalah wibawa dan kearifan.<br />

Tidak mau menyakiti, tidak mau curang<br />

meski dalam perang. Selalu menjura pada<br />

siapa saja meski pada lawan sekalipun<br />

juga.<br />

Keindahan Kungfu Shaolin tiba-tiba<br />

terbayang saat Bapak Direktur <strong>Jenderal</strong><br />

<strong>Anggaran</strong> menyampaikan arahan kepada<br />

pegawai DJA pada Rapat Pimpinan yang<br />

lalu. Beliau berpesan agar pegawai DJA<br />

siap menjadi Pendekar Tako. Pendekar<br />

Tangan Kosong. Yaitu pendekar yang<br />

datang melayani bangsa dengan tangan<br />

kosong, dan pulangpun tetap bertangan<br />

kosong. Tidak datang dengan senjata<br />

dan tidak pula pulang membawa hasil<br />

jarahannya.<br />

Pesan itu memicu angan.<br />

Membangkitkan khayalan liar<br />

yang menari-nari di udara.<br />

Membayangkan pegawai<br />

DJA yang sedang<br />

memperagakan<br />

jurus-jurus yang<br />

bernama<br />

“ketentuan dan peraturan”. Berdiri<br />

tegak diatas kuda-kuda yang bernama<br />

“Moralitas dan integritas”.<br />

Membayangkan pegawai DJA, pendekarpendekar<br />

Keuangan Negara, meliuk-liuk<br />

menyelamatkan uang rakyat dari tindakan<br />

oknum yang tercela. Gerakannya<br />

begitu indah, jumawa, sehingga tidak<br />

ada hati yang terluka. Sehingga mampu<br />

menyadarkan oknum yang berniat<br />

berbuat dusta pada negara.<br />

Ya, peran DJA sangat strategis untuk<br />

mencegah terjadinya korupsi sejak<br />

dini. Dengan seluruh kemampuan<br />

kanuragan, dengan penguasaan pada<br />

jurus “ketentuan dan peraturan”, dengan<br />

kokohnya kuda-kuda “moralitas dan<br />

integritas”, pegawai DJA bak pendekar<br />

Shaolin yang amanat menjaga uang rakyat.<br />

Bak pendekar Shaolin yang menjaga biara<br />

kedamaian. Menjaga biara kemakmuran.<br />

Menjaga biara kesejahteraan bersama.<br />

Dengan keahliannya menari-nari<br />

membela Ibu Pertiwi, pendekar Shaolin<br />

yang Tako, yang kalaupun bersenjata,<br />

hanyalah dengan sebuah pena, meliuk-liuk<br />

diatas kertas Rencana Kerja Kementerian<br />

Lembaga (RKA-KL), menorehkan goresan<br />

disana sini bukan untuk kepentingan<br />

pribadi. Mencorat-coret disana sini hanya<br />

untuk kepentingan Ibu Pertiwi.<br />

Gerakannya indah. Penuh hormat dan<br />

sahaja. Tidak ada mitra kerja yang merasa<br />

dizalimi. Lewat gerakan indahnya mitra<br />

kerja menjadi mengerti. Lewat aura<br />

yang terpancar dari seluruh tubuhnya,<br />

mitra kerja menjadi sadar akan prioritas<br />

negara. Sehingga<br />

sang Pendekar Tako tidak pernah<br />

membinasakan asa. Dikagumi karena<br />

jurus-jurusnya. Dihormati karena kudakudanya.<br />

Khayalan ini semakin liar, membayangkan<br />

pembangunan pesat bak cendana<br />

dimusim hujan. Membayangkan rakyat<br />

jelata tersenyum bahagia. Membayangkan<br />

orang papa mulai bisa tertawa. Karena<br />

mereka merasakan pembelaan yang<br />

nyata. Karena mereka merasakan alokasi<br />

anggaran yang berpihak kepadanya.<br />

Pendekar Tako terus meliuk-liuk indah.<br />

Berpijak pada kokohnya kuda-kuda<br />

yang bernama “integritas-moralitas”.<br />

Mengabaikan goresan luka yang terkadang<br />

menimpa jiwanya. Setiap gerakannya<br />

menebarkan kemakmuran. Setiap<br />

coretan penanya menggambarkan<br />

pembelaan negara. Sepak terjangnya<br />

menutup ruang-ruang hampa. Ruangruang<br />

hampa yang biasanya dipenuhi<br />

hawa kolusi, hawa korupsi.<br />

Arahan Bapak Direktur <strong>Jenderal</strong><br />

<strong>Anggaran</strong> menggelorakan jiwa.<br />

Membakar asa. Ayo kawan-kawan DJA,<br />

olah terus kemampuan kanuragan<br />

kita. Belajar, belajar dan terus belajar<br />

meningkatkan kapasitas, integritas<br />

dan moralitas kita. Karena kita<br />

adalah Sang Pendekar Tako.<br />

Sang Pendekar Tangan<br />

Kosong yang menjaga<br />

keuangan negara.<br />

Ciiiiaaaaattttt.<br />

<strong>Warta</strong> anggaran | <strong>21</strong> Tahun 2011 39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!