You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
internasional<br />
Benefits Street menggambarkan<br />
orang-orang yang menerima bantuan<br />
pemerintah seperti pengemis.<br />
Danny memiliki tiga anak dan sertifikat instruktur kebugaran.<br />
Tapi dia mengaku terlalu malas untuk bekerja. Dia selalu<br />
memilih jalan pintas. Sehari setelah keluar dari penjara, tangannya<br />
sudah gatal untuk kembali ke “hobi” lamanya: mengutil.<br />
Catatan kejahatannya sangat panjang. Dia sudah puluhan<br />
kali masuk bui sejak umur 12 tahun. Tapi kapok tak ada dalam<br />
kamus hidup bandit kecil ini. Hari itu dia mengutil lima jaket<br />
mahal, yang kemudian dia jual seharga 200 pound sterling<br />
atau sekitar Rp 4 juta. Uang itu ludes dibelanjakan ganja dan<br />
dia teler seharian.<br />
“Orang ini adalah salah satu pengutil paling hebat yang<br />
pernah aku temui seumur hidupku. Inilah Jalan James Turner,<br />
dan seperti inilah cara kami mendapatkan uang,” kata Fungi,<br />
bukan nama sebenarnya, tetangga Danny di Jalan James Turner,<br />
Distrik Winson Green,<br />
Birmingham, Inggris.<br />
Fungi tak jauh beda dari<br />
Danny. Suatu kali, juru kamera<br />
Benefits Street menyorot<br />
bagaimana Fungi “menyelundup”<br />
ke Hotel Premier Inn,<br />
mencuri majalah-majalah<br />
baru yang ada di lobi hotel itu dan menjualnya di jalan. Dari<br />
kejahatan kecilnya, penganggur ini mengantongi beberapa<br />
puluh pound sterling.<br />
Serial dokumenter Benefits Street memang khusus menyorot<br />
kehidupan sehari-hari warga sepanjang Jalan James Turner.<br />
Sepenggal jalan di Birmingham ini memang agak “unik”.<br />
Sekitar 90 persen warganya menerima kucuran rupa-rupa<br />
santunan dari pemerintah Inggris. Sejak pertama kali tayang<br />
pada awal Januari 2014, serial dokumenter yang dibuat oleh<br />
Love Productions ini langsung merebut hampir 5 juta penonton<br />
televisi di Inggris. Rating acara ini tertinggi sepanjang<br />
sejarah Channel 4.<br />
Majalah detik 3 - 9 FEBRUARI 2014