Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
nasional<br />
Kepala Badan Nasional<br />
Penanggulangan Bencana<br />
Syamsul Ma’arif<br />
rengga sancaya/detikfoto<br />
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)<br />
Letnan Jenderal (Purnawirawan) Syamsul Ma’arif kepada<br />
majalah detik menjelaskan, sudah sepekan belakangan ini<br />
pihaknya memberikan kegiatan padat karya dengan imbalan<br />
Rp 50 ribu per kepala keluarga pengungsi Sinabung. Kegiatan<br />
itu berupa pembersihan lingkungan, bercocok tanam di<br />
sekitar pengungsian, dan beberapa kegiatan untuk mengisi<br />
kekosongan waktu.<br />
“Daripada diam dan bengong, kan kasihan. Dengan bantuan<br />
tersebut, minimal setiap kepala keluarga menerima Rp 3<br />
juta per dua bulan,” kata Syamsul.<br />
Uang itu diberikan selama dua bulan, dengan asumsi,<br />
setelah dua bulan, bencana mereda. Selain itu, Syamsul menambahkan,<br />
pemerintah memberikan uang beasiswa kepada<br />
keluarga pengungsi yang memiliki anak sekolah mulai tingkat<br />
sekolah dasar hingga perguruan tinggi.<br />
Besaran beasiswa juga beragam. Untuk siswa SD, beasiswa<br />
diberikan Rp 450 ribu per orang, siswa sekolah menengah<br />
pertama Rp 700 ribu per orang, dan sekolah menengah atas<br />
Rp 1 juta per orang. Sedangkan mahasiswa diberi beasiswa<br />
hingga Rp 2,5 juta per orangnya.<br />
Bukan itu saja, BNPB juga sudah<br />
melakukan rembuk dengan sejumlah<br />
otoritas jasa keuangan, di antaranya<br />
Bank Sumatera Utara, Bank BRI,<br />
Bank BNI, Bank Mandiri, dan tiga<br />
bank perkreditan rakyat. Dalam pertemuan<br />
itu, mereka sepakat memberikan<br />
keringanan pembayaran utang<br />
kepada para petani sampai 3 tahun<br />
ke depan.<br />
“Nah, walaupun kondisi nanti<br />
normal, bank akan memberikan<br />
kemudahan pinjaman juga kepada<br />
para petani,” ujar Syamsul.<br />
Majalah detik 3 - 9 februari 2014