Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
isnis<br />
Retribusi Terus Naik<br />
PARA pengusaha WC umum itu cenderung enggan mengungkapkan<br />
perincian bisnis mereka. Salah satu pengusaha<br />
mengatakan bahwa pernah ada tabloid yang menulis tentang<br />
mereka. Setelah tulisan dipublikasikan, mereka terkena dampak<br />
buruk: otoritas setempat menaikkan retribusi WC umum mereka.<br />
Saat ini retribusi rata-rata WC umum adalah Rp 10-20 juta. Per tahun,<br />
ungkap salah satu pengusaha, naik sekitar 10-20 persen. Sebelum ada<br />
artikel di tabloid itu, kenaikan hanya sekitar 5 persen per tahun.<br />
Salah satu pengusaha juga mengatakan mereka enggan mengungkapkan<br />
sisi bisnis karena takut bakal muncul pesaing baru. Dalam posisi sekarang,<br />
bisnis ini memang jarang yang melirik. Mungkin karena dipandang bisnis<br />
yang kotor dan bau, atau mungkin karena melihat konsumen hanya membayar<br />
uang receh, Rp 1.000-2.000 sekali transaksi.<br />
Padahal, jika melihat WC<br />
umum di terminal, misalnya,<br />
setidaknya setiap menit<br />
ada yang membayar Rp<br />
1.000. Jika terminal itu beroperasi<br />
12 jam, secara kasar<br />
bakal terkumpul 12 jam x<br />
60 menit x 1.000. Alhasil,<br />
WC itu akan menghasilkan<br />
Rp 720 ribu per hari. Bukan<br />
jumlah yang sedikit apalagi<br />
jika melihat di banyak tempat,<br />
orang bahkan harus<br />
antre untuk masuk.<br />
■ HANS HENRICUS B.S. aron<br />
Majalah detik 3 - 9 februari 2014