You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ekonomi<br />
Meski tarif<br />
pesawat<br />
terbang<br />
semakin<br />
terjangkau dan<br />
bus semakin<br />
bagus, travel<br />
masih bisa<br />
bertahan.<br />
MINIBUS Daihatsu Luxio putih itu diparkir pada<br />
Rabu siang, 29 Januari 2014, di depan kompleks<br />
ruko di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Tangerang.<br />
Mobil itu sedang beristirahat setelah<br />
malamnya bekerja menjemput penumpang dari rumahnya di<br />
sejumlah kota di Jawa Tengah dan mengantar sampai pintu<br />
rumah tujuan di Jakarta dan sekitarnya.<br />
Ini memang mobil travel. Moda angkutan umum ini mengandalkan<br />
minibus dan sebagian besar menggunakan sistem<br />
door to door, penumpang dijemput di rumah dan diantar sampai<br />
pintu rumah tujuan. “Ini salah satu dari empat Luxio kami,”<br />
ucap Timbul Bejo, salah satu pengelola CV Wahyu Pendowo<br />
Sinergy, yang mengoperasikan minibus dengan rute Jakarta<br />
ke Jawa Tengah.<br />
Luxio, dengan kapasitas tujuh penumpang, menjadi salah<br />
satu favorit pengusaha travel. Tapi armada yang dimiliki Timbul<br />
tidak hanya Luxio. Ia juga memiliki tiga Isuzu Elf, minibus<br />
dengan kapasitas belasan penumpang.<br />
Moda transportasi yang dikelola Timbul ini mulai populer<br />
sejak 1970-an. Tidak jelas siapa yang memulai, tapi salah satu<br />
pemain lamanya adalah perusahaan dari Bandung, 4848.<br />
Perusahaan ini bersaing dengan bus dan kereta api untuk<br />
melayani rute gemuk Jakarta-Bandung. Belakangan, setelah<br />
Bandung tersambung jalan tol sampai Jakarta, pemain baru<br />
bermunculan, seperti DayTrans dan Cipaganti.<br />
Di Jawa Tengah, misalnya, sejak 1970-an juga sudah muncul<br />
moda transportasi ini. Bisa dibilang seluruh kota di Jawa<br />
Tengah dijangkau moda transportasi door to door ini. Pada<br />
saat itu, jenis angkutan travel menjadi salah satu moda transportasi<br />
premium, alternatif dari bus, yang saat itu hanya<br />
menyediakan kelas ekonomi.<br />
Saat ini, meski tarif pesawat terbang semakin terjangkau<br />
dan bus semakin bagus, travel masih bisa bertahan. Timbul,<br />
misalnya, baru mengoperasikan armadanya tiga tahun silam.<br />
Tapi ia melihat pasar bisnis travel cukup cerah.<br />
Majalah detik 3 - 9 februari 2014