01.01.2015 Views

20140203_MajalahDetik_114

20140203_MajalahDetik_114

20140203_MajalahDetik_114

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KOLOM<br />

Pemilu<br />

Serentak<br />

Kuatkan<br />

Sistem<br />

Presidensial<br />

Oleh: R. Siti Zuhro<br />

Pemilu serentak bisa mengantar<br />

pada terciptanya pemerintahan<br />

yang kuat dan efektif.<br />

Biodata<br />

Nama:<br />

R. Siti Zuhro<br />

Tempat/Tanggal Lahir:<br />

Blitar, Jawa Timur,<br />

7 November 1959<br />

Pendidikan:<br />

n Sarjana Ilmu Hubungan<br />

Internasional FISIP,<br />

Universitas Jember<br />

n Master Ilmu Politik di<br />

The Flinders University,<br />

Adelaide, Australia<br />

n Doktoral Ilmu Politik di<br />

Curtin University, Perth,<br />

Australia<br />

Pada 23 Januari 2014, Mahkamah Konstitusi<br />

memutuskan bahwa pemilihan umum DPR,<br />

DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota<br />

serta pemilu presiden-wakil presiden (pemilu lima<br />

kotak) pada 2019 harus dilakukan serentak. Secara teknis,<br />

pemilu tersebut akan lebih rumit daripada pemilu sebelumnya.<br />

Bisa dipahami bila nantinya banyak warga yang kurang<br />

berpendidikan bakal mengalami sedikit kesulitan dalam<br />

menggunakan hak politiknya untuk memilih.<br />

Lepas dari perdebatan tentang kesahihan proses administrasi<br />

dan legalitasnya, secara substansial putusan<br />

MK patut diapresiasi. Dalam hal ini, persoalannya bukan<br />

sekadar masalah penghematan biaya, waktu, dan energi.<br />

Putusan MK itu sesungguhnya merupakan koreksi atas<br />

ketidakkonsistenan para pembuat Undang-Undang Pemilu,<br />

yakni DPR dan pemerintah, terhadap konstitusi.<br />

Padahal, sejak lahirnya era reformasi, Indonesia berkomitmen<br />

mempraktekkan sistem demokrasi presidensial.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!