You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SAINS<br />
Pada saat proses pewarisan ini, typo<br />
alias ‘salah ketik’ terjadi.<br />
Kendall di Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat, dipukul<br />
seseorang dari belakang dan diperkosa. Lima tahun kemudian,<br />
polisi menemukan tersangkanya, yakni Jerome Cooper.<br />
Belakangan, polisi menemukan fakta bahwa Jerome memiliki<br />
saudara kembar identik, Tyrone Cooper. Kedua saudara<br />
kembar ini sama-sama memiliki catatan buruk soal kejahatan<br />
seksual.<br />
“Kedua orang ini juga sama-sama memberi pernyataan, dan<br />
keduanya membantah tuduhan sebagai pelaku pemerkosaan<br />
mahasiswi itu,” kata Kapten Jeffrey Hertel, Kepala Kepolisian<br />
Grand Rapids, beberapa pekan lalu. “Padahal kami semula<br />
berharap salah satu akan mengatakan, ‘Aku tak ingin saudaraku<br />
menghadapi tuduhan yang<br />
salah. Akulah pelakunya.’ Tapi<br />
itu tak pernah terjadi.”<br />
Saat dikumpulkan dalam satu<br />
ruangan, Cooper bersaudara tak pernah sekalipun menyinggung<br />
soal kasus itu. Bukti percikan sperma pada jaket sang<br />
korban juga tak banyak menolong karena tes DNA saat itu<br />
gagal membedakan apakah itu milik Jerome atau Tyrone.<br />
Walhasil, tanpa pengakuan dan tak ada bukti pasti, dengan<br />
kecut, polisi terpaksa membiarkan Cooper bersaudara melenggang<br />
keluar dari tahanan polisi.<br />
“Kami hanya bisa berharap kemajuan sains yang akan mengejar<br />
terus kasus itu.... Kami tahu itu bakal terjadi. Hanya<br />
tinggal soal waktu saja,” kata Kapten Hertel. Setelah<br />
14 tahun kasus itu tak tertuntaskan, menurut Hertel,<br />
sang korban masih terus berharap kasusnya<br />
suatu saat nanti bisa dibawa ke pengadilan.<br />
●●●<br />
Keadilan itu mungkin akan datang tak lama<br />
lagi. Cooper bersaudara tak bisa berkelit lagi.<br />
Sudah ditemukan cara untuk membedakan DNA<br />
Majalah detik 3 - 9 februari 2014