01.01.2015 Views

20140203_MajalahDetik_114

20140203_MajalahDetik_114

20140203_MajalahDetik_114

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Fokus<br />

skandal thr<br />

sutan bhatoegana<br />

Mendirikan DPD<br />

dan pengurus anak<br />

cabang seluruh<br />

Indonesia itu butuh<br />

puluhan miliar.<br />

Vence Rumangkang<br />

Lamhot aritonang /detikfoto<br />

Vence Rumangkang sebagai pendiri sekaligus penyandang<br />

dana,” kata penulis buku Partai Demokrat & SBY, Akbar Faizal.<br />

Buku Partai Demokrat & SBY terbit pada tahun 2005. Saat<br />

itu, Akbar menjadi Ketua Umum Kader Muda Demokrat. Kini<br />

ia menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat<br />

(Nasdem).<br />

Para pengusaha yang masuk Demokrat termasuk yang<br />

lumayan banyak berkeringat. Mereka, menurut Vence, harus<br />

melego harta miliknya, terutama saat partai membangun<br />

jaringan kepengurusan di tingkat daerah agar lolos verifikasi<br />

Komisi Pemilihan Umum. “Mendirikan DPD dan pengurus<br />

anak cabang seluruh Indonesia itu butuh puluhan miliar,”<br />

ujarnya.<br />

Vence bersama Sutan memang masuk Tim Akselerasi<br />

pembentukan pengurus daerah. Di dalam tim itu juga ada<br />

Syarief Hasan.<br />

Kini pendiri partai, seperti Sutan dan Syarief, mulai disorot<br />

dalam kasus dugaan korupsi. Sebelumnya, pemberitaan kasus<br />

korupsi banyak diisi politikus yang masuk Demokrat menjelang<br />

Pemilihan Umum 2009. Kader “indekos”—begitu mereka<br />

dijuluki—bertumbangan setelah terbongkarnya permainan<br />

proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang, Bogor.<br />

Dimulai dari Bendahara Demokrat M. Nazaruddin, berturutturut<br />

masuk ruang tahanan Andi Alifian Mallarangeng dan<br />

setelah itu mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum.<br />

Nah, kini mulai muncul nama deklarator dan kader senior<br />

dalam radar Komisi Pemberantasan Korupsi. Misalnya saja<br />

Irianto Muchyi, yang menurut buku Partai Demokrat & SBY,<br />

termasuk anggota Tim 99 yang mendirikan Demokrat.<br />

Staf ahli Sutan ini disebut KPK menerima uang dari Didi<br />

Dwi Sutrisnohadi, Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi<br />

dan Sumber Daya Mineral.<br />

Akibat kasus dugaan suap di kementerian ini, Menteri<br />

ESDM Jero Wacik pun disorot. Namun kader senior Demokrat<br />

itu membantah adanya uang dari kementeriannya buat<br />

Majalah detik 3 - 9 februari 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!