Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Persaingan Usaha<br />
KPPU Berbenah Hadapi<br />
Pasar Asean<br />
Sekitar 13 tahun lalu, Komisi<br />
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)<br />
lahir. Namun, keberadaan institusi ini<br />
tidak seterkenal Komisi Pengawas<br />
Korupsi yang usianya 3 tahun lebih<br />
muda meskipun perkara yang<br />
ditangani tak kalah banyak.<br />
Annisa Margrit<br />
annisa.margrit@bisnis.co.id<br />
108 | Laporan Khusus <strong>Arah</strong> <strong>Bisnis</strong> & <strong>Politik</strong><br />
Kurangnya sosialisasi menjadi penyebab<br />
nama Komisi Pengawas Persaingan<br />
Usaha (KPPU) tidak terlalu dikenal<br />
publik. Hal ini pun disadari oleh<br />
KPPU.<br />
Berdasarkan data KPPU, sejak berdiri<br />
pada 8 Juni 2009 hingga Oktober 2013 jumlah<br />
perkara yang telah mereka tangani mencapai 280,<br />
223 diantaranya sudah diputus, se<strong>dan</strong>gkan beberapa<br />
lainnya masih berjalan.<br />
Dari total perkara itu, 69,29% atau 194 diantaranya<br />
terkait dengan persekongkolan dalam tender<br />
pengadaan barang <strong>dan</strong> jasa. Sekitar 30,71% sisanya<br />
adalah perkara non-tender, seperti merger atau<br />
dugaan kartel.<br />
“Sekarang kami mulai memperbanyak perkara<br />
inisiatif, seperti kartel. Ke depannya akan lebih<br />
banyak yang inisiatif dari KPPU sendiri,” ungkap<br />
Ketua KPPU Nawir Messi kepada <strong>Bisnis</strong>, baru-baru<br />
ini.<br />
Pengamat persaingan usaha dari Universitas<br />
<strong>Indonesia</strong> (UI) Teddy Anggoro menuturkan dari<br />
tahun ke tahun lembaga ini menunjukkan perkembangan<br />
kinerja.<br />
“Misalnya kartel, ini bagus. Yang harus disadarkan<br />
bukan hanya pelaku usaha, tapi pemerintah<br />
juga mesti diberi shock therapy,” ujarnya kepada<br />
<strong>Bisnis</strong>, Senin (11/11).<br />
Menurut Teddy, kartel bukanlah sesuatu yang<br />
baru di <strong>Indonesia</strong>. Praktik seperti itu dinilainya<br />
muncul berkat stimulus dari pemerintah yakni di<br />
sisi struktur tata niaga.<br />
Pergeseran sifat perkara dipan<strong>dan</strong>g turut didorong<br />
oleh komponen anggota Komisioner. Teddy menyebutkan<br />
dari sembilan Komisioner, tujuh diantaranya<br />
memiliki basis ekonomi. “Jadi mereka punya keyakinan<br />
lebih mengenai dugaan kartel yang ada,”<br />
katanya.<br />
Sosialisasi yang kurang membuat masyarakat<br />
kurang mengenal lembaga KPPU. Namun, lanjut<br />
Teddy, pemanggilan Gita Wirjawan <strong>dan</strong> Suswono<br />
beberapa waktu lalu telah memunculkan perhatian<br />
publik terhadap lembaga pengawas persaingan<br />
usaha .<br />
Di sisi lain, Ketua Umum Kamar Dagang<br />
<strong>Indonesia</strong> (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menilai<br />
kinerja KPPU selama ini belum efektif. Sanksi yang<br />
ada saat ini dipan<strong>dan</strong>g belum tegas.<br />
“Kartel, monopoli, price-fixing, ini kan harus<br />
dibuktikan. Kalau di AS, hukumannya penjara <strong>dan</strong><br />
denda. Kalau di <strong>Indonesia</strong> dipertanyakan hukumannya,”<br />
ujarnya ketika dihubungi <strong>Bisnis</strong>, beberapa<br />
waktu lalu.<br />
Suryo mengakui banyak persaingan semu yang<br />
terjadi di tata niaga <strong>Indonesia</strong> saat ini. Dia meman<strong>dan</strong>g<br />
banyak yang harus disempurnakan di sisi<br />
aturan.<br />
AMANDEMEN UU<br />
Menyadari belum cukup efektif <strong>dan</strong> efisien<br />
kinerjanya selama ini, KPPU pun berbenah<br />
diri. Nawir Messi mengungkapkan UU Nomor 5<br />
Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli<br />
<strong>dan</strong> Persaingan Usaha Tidak Sehat tengah direvisi.<br />
Proses amandemen beleid tersebut se<strong>dan</strong>g bergulir<br />
di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) <strong>dan</strong> diharapkan<br />
rampung awal <strong>2014</strong>. “Ada banyak yang direvisi,<br />
seperti definisi persaingan usaha serta perubahan<br />
sistem notifikasi merger,” sebutnya.<br />
Pengertian persaingan usaha dipan<strong>dan</strong>g penting<br />
untuk diperbaiki karena definisi yang berlaku sekarang<br />
tidak mampu melindungi seluruh bentuk<br />
praktik kompetisi. “Banyak yang tidak bisa kami<br />
cover karena praktiknya tidak di <strong>Indonesia</strong>, kami<br />
tidak bisa cross border,” tutur Nawir.<br />
Hal ini dipan<strong>dan</strong>g mendesak, apalagi Masyarakat<br />
Ekonomi Asean (MEA) semakin dekat.<br />
Poin lain yang diamandemen adalah penambahan<br />
wewenang, yakni penggeledahan <strong>dan</strong> penyitaan.<br />
Tujuannya, agar KPPU bisa mendapatkan alat bukti<br />
yang kuat.<br />
Menurut Nawir, kelemahan lembaganya dalam<br />
pemeriksaan terutama di pengadilan adalah tersedianya<br />
bukti.<br />
Lantaran tidak bisa melakukan penggeledahan,<br />
mereka hanya dapat menunjukkan bukti<br />
tidak langsung <strong>dan</strong> tidak bisa memperlihatkan<br />
bukti fisik seperti dokumen perjanjian. Padahal,