Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Mobil Hijau<br />
<strong>Bisnis</strong>/Rahmatullah<br />
Jalan Terjal Menuju Kemandirian<br />
The first rule of any technology used in<br />
a business is that automation applied<br />
to an efficient operation will magnify<br />
the efficiency. The se cond is that automation<br />
applied to an inefficient operation<br />
will magnify the inefficiency.<br />
Dini Hariyanti<br />
redaksi@bisnis.co.id<br />
Pernyataan Bill Gates, pebisnis sekaligus<br />
pemrogram tersohor di Amerika<br />
Serikat, itu menyisipkan pesan bahwa<br />
efektivitas suatu inovasi tergantung<br />
seberapa besar manfaat dari kegiatan<br />
bisnis yang dijalankan. Jika itu baik,<br />
terbosan yang dilakukan akan membuatnya<br />
berkembang berkali-kali lipat tetapi kalau tidak, tak<br />
ada gunanya.<br />
Dalam konteks ini, pemerintah akhirnya merealisasikan<br />
kebijakan baru di industri otomotif nasional<br />
pada kuartal III/2013. Program mobil murah <strong>dan</strong><br />
hemat energi atau low cost and green car (LCGC)<br />
bisa dikatakan terobosan karena belum pernah ada<br />
sebelumnya di <strong>Indonesia</strong>.<br />
Selayaknya hal baru tentu mengun<strong>dan</strong>g respon<br />
dari berbagai kalangan, mempertanyakan tepat<br />
tidaknya program tersebut. Alasan Kementerian<br />
Perindustrian menelurkan kebijakan mobil murah<br />
guna merangsang kemandirian industri komponen<br />
lokal agar tak kalah bersaing dengan produk asing<br />
tatkala Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berlangsung<br />
pada 2015.<br />
LCGC wajib dibuat menggunakan 85% komponen<br />
dalam negeri. Hasilnya, program ini mendatangkan<br />
investasi baru sedikitnya US$3 miliar<br />
dari industri perakitan otomotif <strong>dan</strong> US$3,5 miliar<br />
yang diklaim dari sekitar 100 perusahaan komponen<br />
baru.<br />
Kini mulai terealisasi pembangunan lima pabrik<br />
mobil baru <strong>dan</strong> 70 pabrik komponen otomotif.<br />
Proyek ini bahkan ditargetkan membuka 30.000<br />
lapangan kerja baru di sektor manufaktur plus<br />
40.000 lainnya untuk distribusi, komponen, diler,<br />
pemasaran, hingga layanan purnajual.<br />
Pemerintah berharap agen tunggal pemegang<br />
merek (ATPM) otomotif dapat membawa LCGC<br />
menembus pasar internasional. Ini diharapkan bisa<br />
mendongkrak volume ekspor kendaraan bermotor<br />
yang berarti mendatangkan lebih banyak pemasukan<br />
untuk negara.<br />
Pemerintah menolak anggapan mobil murah<br />
menjadi keladi kemacetan. Populasi LCGC tak<br />
seberapa dibandingkan kendaraan lain, hanya sekitar<br />
4% dari total produksi nasional pada 2013.<br />
Dengan asumsi kapasitas produksi mobil di dalam<br />
negeri mencapai 1,2 juta unit artinya porsi mobil<br />
murah sekitar 48.000 unit.<br />
“Pada <strong>2014</strong> mungkin 10% <strong>dan</strong> pada 2015 paling<br />
tinggi hanya 15%. Ini karena kapasitas penyerapannya<br />
memang cuma segitu. Kalau pada <strong>2014</strong> pen<br />
64 | Laporan Khusus <strong>Arah</strong> <strong>Bisnis</strong> & <strong>Politik</strong>