11.01.2015 Views

Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014

Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014

Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JAKARTA—PDI Perjuangan diperkirakan akan<br />

menjadi salah satu peraih suara/kursi terbanyak<br />

dalam Pemilu Legislatif <strong>2014</strong>. Hampir 10 tahun<br />

memilih jalur di luar pemerintahan, PDIP me ­<br />

man tapkan diri menatap pemilu mendatang,<br />

<strong>dan</strong> siap jika diberi kepercayaan lebih luas oleh<br />

masyarakat. Berikut petikan wawancara dengan<br />

Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo<br />

terkait dengan sejumlah isu.<br />

Secara umum apa platform politik <strong>dan</strong> ekonomi<br />

PDIP<br />

Platform PDIP adalah Pancasila 1 Juni 1945. Se ­<br />

mua yang menjadi visi, misi, <strong>dan</strong> tujuan PDIP se ­<br />

suai dengan platform itu. Target jangka panjang<br />

PDIP seperti yang pernah dicanangkan Bung Karno<br />

yaitu mengimplementasikan prinsip Trisakti, yaitu<br />

berdaulat baik dari sisi politik <strong>dan</strong> ekonomi, ber ­<br />

di kari, <strong>dan</strong> berkepribadian. Setiap keputusan politik<br />

<strong>dan</strong> pembangunan di pusat <strong>dan</strong> daerah harus<br />

mampu mengimplementasikan prinsip Trisakti tadi.<br />

Jika dijabarkan ke dalam konteks ekonomi<br />

Dalam konteks ekonomi, PDIP ingin menjadikan<br />

<strong>Indonesia</strong> sebagai negara yang mandiri.<br />

Mandiri di sini bukan berarti kami antiasing.<br />

Kami tidak antiasing. Tetapi sepanjang kita bisa<br />

mencukupi kebutuhan di dalam negeri, tidak<br />

perlu impor. Kalau tidak cukup, baru kita impor.<br />

Sebagai contoh, dulu kita swadaya beras.<br />

Sekarang sudah tidak. Komoditas yang dulu tidak<br />

impor seperti garam, sekarang impor. Cabai juga<br />

impor. Sapi. Kami ingin membuat <strong>Indonesia</strong> sebagai<br />

negeri yang punya ketahanan pangan tinggi.<br />

Persoalan ketahanan pangan, ketahanan energi,<br />

mengurangi kemiskinan, pengangguran, ini yang<br />

menjadi fokus yang mau kami terapkan di dalam<br />

pembangunan ke depan.<br />

Pemilu <strong>2014</strong> sudah di depan mata. Apa target<br />

PDIP untuk pemilu tahun depan<br />

Kalau bisa PDIP mendapatkan minimal 25%<br />

suara pemilih atau 20% kursi di parlemen. Kita<br />

tentu optimis. Ini sangat penting.<br />

Jika PDIP memenangkan pemilu tahun depan<br />

atau dipercaya mengelola pemerintahan, apa<br />

yang akan dilakukan oleh PDIP<br />

Kami sudah menyiapkan Program Pemba ngun ­<br />

an Semesta Berencana. Ini semacam panduan se ­<br />

per ti Garis Besar Haluan Negara. Ide awal GBHN itu<br />

penting. Kalau setiap ganti presiden, setiap 5 ta ­<br />

hun, tidak ada perencanaan pokok, tata kelola ne ­<br />

gara akan karut marut. Perencanaan ti dak fokus.<br />

Anggaran tidak jelas. Ini yang menjadi skala prioritas<br />

kalau PDIP dipercaya menang pemilu.<br />

Software <strong>dan</strong> hardware harus siap. Konsep<br />

Trisakti yaitu berdaulat, berdikari, <strong>dan</strong> berkepribadian<br />

seperti disebut tadi sudah kami jabarkan<br />

dalam program Pembangunan ini.<br />

Kalau terkait politik luar negeri, diplomasi<br />

seperti apa yang akan diusung oleh PDIP<br />

Bebas <strong>dan</strong> aktif. Itu yang akan kami laksanakan.<br />

Kami akan konsisten terus dengan Un ­<br />

<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g Dasar. Kami tidak ragu-ragu untuk<br />

itu. Oleh karena itu, kedaulatan politik menjadi<br />

penting. Sebab kalau kita menganut politik luar<br />

negeri bebas <strong>dan</strong> aktif tetapi tidak berdaulat secara<br />

politik, jadinya takut-takut.<br />

Bagaimana PDIP menyiapkan diri untuk menghadapi<br />

Pemilu <strong>2014</strong><br />

Yang pertama kami lakukan adalah konsolidasi<br />

organisasi. Ini dilakukan terus menerus. Kami<br />

punya struktur mulai pusat sampai ke anak ranting.<br />

Kemudian melangkah lagi ke yang namanya<br />

konsolidasi personil. Jadi kalau ada personil yang<br />

nakal-nakal, terlibat narkoba atau ada indikasi<br />

main-main duit, itu kami bereskan. Kami juga<br />

siap jika harus diaudit KPK.<br />

Jadi hingga saat ini konsolidasi struktur selesai.<br />

Kesiapan saksi di TPU <strong>dan</strong> TPS sudah. Pembe kal ­<br />

an caleg juga sudah. Sosialisasi peraturan-peraturan<br />

partai <strong>dan</strong> penyelenggara pemilu juga sudah.<br />

Bagaimana PDIP meman<strong>dan</strong>g pentingnya pendidikan<br />

antikorupsi<br />

Penting itu. Kami bahkan melakukan psikotes.<br />

Semua caleg juga kami psikotes. Sekitar 21.000<br />

caleg dipsikotes. Untuk menyaring kader terbaik,<br />

mereka harus lolos seleksi, mereka juga harus<br />

bersih dari narkoba. Kalau ada kader partai yang<br />

terbukti melakukan korupsi akan langsung diberhentikan,<br />

tapi kalau masih seputar isu tidak.<br />

Bagaimana PDIP meman<strong>dan</strong>g potensi konflik<br />

dalam Pemilu <strong>2014</strong><br />

Sangat mungkin terjadi konflik, apalagi kalau<br />

penyelenggara pemilu masih tidak segera menye ­<br />

le saikan masalah DPT. DPT <strong>dan</strong> IT-nya harus<br />

clear. Kalau KPU <strong>dan</strong> Bawaslunya tidak adil maka<br />

akan menimbulkan bentrok. Agar persaingan po ­<br />

litik adil pemilunya harus demokratis, penyelenggara<br />

pemilunya harus netral, tidak ada intelijen<br />

yang berpihak kepada partai tertentu. Namun,<br />

seharusnya Pemilu <strong>2014</strong> lebih baik [dari pemilu<br />

sebelumnya], karena belajar dari pemilu tahuntahun<br />

sebelumnya.<br />

Bagaimana Anda meman<strong>dan</strong>g peran media<br />

pada Pemilu <strong>2014</strong><br />

Sudah cukup bagus, menyampaikan permasalahan<br />

terkait kisruh DPT, sengketa pilkada, <strong>dan</strong><br />

sebagainya.<br />

Belum memiliki rencana memiliki media<br />

PDIP belum memiliki rencana memiliki media,<br />

karena tidak punya uang. Tapi media memang sa ­<br />

ngat penting sebagai alat propaganda politik <strong>dan</strong><br />

penerangan. Kami sendiri juga memiliki media,<br />

tapi untuk kalangan internal, yaitu buletin yang<br />

terbit sebulan sekali.<br />

Kalau terkait koalisi<br />

Banyak partai merapat ke PDIP, tapi kami harus<br />

hati-hati. Kami harus melihat, keinginan partai ini<br />

apa Ada maunya atau tidak. Kalau memiliki<br />

ideo logi <strong>dan</strong> platform yang sama, why not…<br />

Pewawancara: Anggi Oktarinda & Fitri Sartina Dewi<br />

Laporan Khusus <strong>Arah</strong> <strong>Bisnis</strong> & <strong>Politik</strong> | 85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!