Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
Bisnis-Indonesia-Arah-Bisnis-dan-Politik-2014
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kinerja Angkutan Udara<br />
<strong>Bisnis</strong>/En<strong>dan</strong>g Muchtar<br />
Butuh Kerja Ekstra di Penerbangan<br />
Publik sulit melupakan sepak terjang<br />
pemilik Lion Group Rusdi Kirana yang<br />
memborong 234 unit pesawat Airbus<br />
A320 pada Maret 2013. Dalam satu<br />
video yang dirilis Airbus, bos maskapai<br />
berlambang kepala singa terbang<br />
itu tersenyum lebar menyambut<br />
kontrak pembelian pesawat senilai<br />
US$24 miliar itu.<br />
M. Tahir Saleh<br />
tahir.saleh@bisnis.co.id<br />
Dalam perspektif lebih luas, kontrak<br />
pembelian fantastis itu sebetulnya<br />
makin mempertegas proyeksi yang<br />
selama ini disuarakan beberapa lembaga<br />
riset <strong>dan</strong> pabrikan pesawat atas<br />
gemuknya pasar penerbangan di<br />
<strong>Indonesia</strong>.<br />
Wakil Presiden Senior Airbus Christopher<br />
Emerson pernah menyampaikan data penerbangan<br />
di Asia Pasifik dalam 10 tahun terakhir tumbuh<br />
lebih dari 50%.<br />
Bahkan, dia memprediksi penerbangan Asia<br />
Pasifik bisa tumbuh hingga lebih dari 200% dalam<br />
20 tahun ke depan. Itulah yang menyebabkan posisi<br />
tawar maskapai nasional di pasar penerbangan<br />
dunia sulit dibantah.<br />
Tidak hanya Lion yang memborong Airbus setelah<br />
sebelumnya memesan 230 unit Boeing pada<br />
2011, PT Garuda <strong>Indonesia</strong> Tbk. juga mencanangkan<br />
lompatan besar bertajuk Quantum Leap 2015.<br />
Target Garuda tidak main-main. Hingga 2015,<br />
Garuda akan mengoperasikan 194 unit pesawat<br />
dengan rata-rata usia di bawah 5 tahun.<br />
Lembaga riset CAPA Center for Aviation meramalkan<br />
Grup Garuda, termasuk Citilink, <strong>dan</strong> Lion<br />
Group yang memiliki maskapai Lion, Batik, Wings,<br />
Malindo, <strong>dan</strong> Thai Lion Air akan mengungguli<br />
Grup Singapore Airlines (SIA) dari sisi jumlah<br />
pesawat.<br />
Kedua grup itu bakal menjadi maskapai dengan<br />
jumlah armada terbesar di Asia Tenggara pada<br />
akhir 2013 masing-masing 145 unit untuk Lion <strong>dan</strong><br />
139 unit untuk Garuda, sementara armada SIA<br />
berkurang terus dari 102 unit.<br />
Sejak 2008, setelah krisis ekonomi global yang<br />
menghantam perekonomian AS <strong>dan</strong> Eropa, terjadi<br />
pergeseran pasar penerbangan. Kawasan Atlantik<br />
yang selama ini dominan kini melambat bahkan<br />
mandek.<br />
Sebaliknya, pasar di Asia Pasifik tumbuh signifikan<br />
dimotori China, India, <strong>dan</strong> <strong>Indonesia</strong>. “Pada<br />
<strong>2014</strong>, <strong>Indonesia</strong> akan menjadi pasar terbesar<br />
kesembilan di dunia untuk perjalanan domestik<br />
<strong>dan</strong> masuk di antara 10 besar penerbangan internasional<br />
di dunia,” kata Dirjen <strong>dan</strong> CEO International<br />
Air Transport Association (IATA) Tony Tyler.<br />
Di tengah tren pergeseran pasar ini, banyak pengamat<br />
menyayangkan <strong>Indonesia</strong> yang belum mampu<br />
mengakomodasi pengalihan pasar itu.<br />
Kesiapan infrastruktur penerbangan <strong>dan</strong> tenaga<br />
ahli yang memadai dinilai lebih lambat dari per<br />
70 | Laporan Khusus <strong>Arah</strong> <strong>Bisnis</strong> & <strong>Politik</strong>