RUU KUHP - Draft II Tahun 2005 Lembaga Studi dan ... - Elsam
RUU KUHP - Draft II Tahun 2005 Lembaga Studi dan ... - Elsam
RUU KUHP - Draft II Tahun 2005 Lembaga Studi dan ... - Elsam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>RUU</strong> <strong>KUHP</strong> - <strong>Draft</strong> <strong>II</strong> <strong>Tahun</strong> <strong>2005</strong><br />
Pasal 684<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 685<br />
Dalam hal pelaku tindak pi<strong>dan</strong>a korupsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 682 <strong>dan</strong><br />
Pasal 683 telah memenuhi unsur-unsur pasal dimaksud, maka pengembalian kerugian<br />
keuangan negara atau perekonomian negara, tidak menghapuskan pi<strong>dan</strong>a terhadap<br />
pelaku tindak pi<strong>dan</strong>a tersebut.<br />
Pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara hanya merupakan<br />
salah satu faktor yang meringankan.<br />
Pasal 686<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 687<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 688<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 689<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 690<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 691<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 692<br />
Ketentuan dalam Pasal ini mengenai perompakan atau pembajakan di laut bebas,<br />
artinya di luar wilayah negara Republik Indonesia atau di luar laut teritorial.<br />
Yang dimaksud dengan “perompakan” adalah melakukan tindakan kekerasan terhadap<br />
orang atau barang yang berada di atas kapal.<br />
Pasal 693<br />
Tindak pi<strong>dan</strong>a yang diatur dalam Pasal 692, Pasal 720 sampai dengan Pasal 722<br />
merupakan tindak pi<strong>dan</strong>a internasional, berarti pelaku tindak pi<strong>dan</strong>a tersebut dapat<br />
dituntut di negara manapun pelaku ditemukan asal negara tersebut menganut asas<br />
universalitas. Dengan demikian tidak dipersoalkan kewarganegaraan pelaku, demikian<br />
juga locus delicti <strong>dan</strong> nasionalitas kapal tersebut, karena tindak pi<strong>dan</strong>a tersebut<br />
dianggap mengganggu ketertiban dunia.<br />
Dalam hal ini nakhoda atau pemimpin itu sendiri tidak melakukan kejahatan perompakan<br />
atau pembajakan, tetapi hanya menyerahkan kapal kepada bajak laut, untuk<br />
dipergunakan membajak. Meskipun merupakan tindak pi<strong>dan</strong>a yang berupa membantu,<br />
namun dijadikan tindak pi<strong>dan</strong>a tersendiri dengan pi<strong>dan</strong>a yang sama dengan tindak<br />
pi<strong>dan</strong>a perompakan itu sendiri.<br />
Apabila yang menyerahkan bukan nakhoda atau pemimpin akan dipi<strong>dan</strong>a dengan<br />
pi<strong>dan</strong>a lebih rendah.<br />
<strong>Lembaga</strong> <strong>Studi</strong> <strong>dan</strong> Advokasi Masyarakat (ELSAM) 91