11.07.2015 Views

c3a7974e-f42b-4d99-a390-6164f495def4

c3a7974e-f42b-4d99-a390-6164f495def4

c3a7974e-f42b-4d99-a390-6164f495def4

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Berbagi Praktik Baik Tata Kelola KesehatanSedangkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kota Jayapura mencatatsepanjang tahun 2011-2013 terdapat kasus-kasus kekerasan sebagai berikut:Tahun JumlahKasusJenis Kasus2011 9 kasus Penelantaran: dua (2) kasusKekerasan fisik: enam (6) kasusPerlindungan anak: satu (1) kasus2012 13 kasus Kekerasan fisik: 5 kasusPenelantaran: 6 kasusPerlindungan anak: dua (2) kasus2013 12 kasus Penelantaran: 5 kasusPerselingkuhan: 2 kasusKekerasan fisik: 2 kasusKawin paksa: 1 kasusPerlindungan anak: 2 kasusHubungan puskesmas dan BPPKB Kota Jayapura tidak selaras. “Ibarat dua garis lurusyang jalan nggak pernah ketemu,” ujar Ibu Ifanny Elizabeth Korwa, Kepala PuskesmasAbepantai, ketika menggambarkan hubungan antara Puskesmas dan BPPKB KotaJayapura. Menurutnya, dulu yang ada hanyalah sosialisasi dan tidak ada alur rujukansampai di Puskesmas. Kerjasama lintas sektor untuk penanganan kasus kekerasanterhadap perempuan dan anak tidak berjalan. Hal serupa juga ditegaskan oleh dr.Yuspita yang sehari-hari bertugas di bagian layanan kesehatan dinas kesehatan kotaJayapura. Beliau mengatakan bahwa dahulu tidak ada sistem rujukan.Untuk itu, puskesmas sebagai penyelenggara layanan kesehatan dahulu hanyamelakukan pengobatan fisik bagi pasien yang ditengarai mendapatkan tindakkekerasan. Suster Alce, salah seorang suster yang bertugas di Puskesmas TanjungRia, menuturkan dulu sebenarnya banyak kasus yang ia tengarai sebagai kasus KDRT.Halaman 167

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!