20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Namun yang terjadi adalah harga lelang sepertinya tidak pernah berada<br />

di bawah harga dasar gula. Malahan sepertinya harga dasar gula tersebut<br />

dijadikan patokan oleh pabrik gula/pedagang sebagai harga terendah. Sehingga<br />

mau tidak mau hasilnya harga lelang selalu berada di atas harga dasar gula.<br />

Tabel. 2.7. Perbandingan Harga Dasar <strong>Gula</strong> Petani dengan Harga Lelang <strong>Gula</strong><br />

Tahun HDG (Rp/Kg) Keterangan<br />

Harga rata2<br />

lelang (Rp/Kg)<br />

%<br />

2004 3410 17 Februari, SK Menperindag 3454.5 1.01<br />

2005 3800 21 April, SK Menperindag 4669.1 1.23<br />

2006 4800 19 April, SK Mendag 5352.3 1.12<br />

2007 4900 30 Mei, SK Mendag 5407.3 1.1<br />

2008 5000 29 Mei, SK Mendag 5112 1.01<br />

2009 5350 SK Mendag 8000 49.5<br />

<strong>2010</strong> 6350 SK Mendag<br />

Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa harga lelang memiliki korelasi<br />

yang positif terhadap kenaikan harga dasar gula. Bahkan di tahun 2009 harga<br />

rata-rata lelang mencapai 49,5% diatas harga dasar gula. Dari pola seperti ini<br />

sebenarnya bisa dilihat bahwa penetapan harga dasar gula oleh pemerintah<br />

kurang tepat karena menimbulkan ketidakefisienan karena pelaku usaha<br />

menjadikan harga dasar gula tersebut menjadi patokan harga terendah.<br />

Tabel dibawah ini menunjukkan rata-rata harga lelang di tahun 2009.<br />

Harga lelang tertinggi terjadi di bulan September yaitu pada harga Rp.8,800<br />

per kg.<br />

Tabel. 2.8<br />

21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!