20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dengan SK 643 ternyata telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Tata<br />

niaga impor gula yang membatasi jumlah pelaku usaha telah menimbulkan<br />

kekhawatiran munculnya praktek-praktek perdagangan yang merugikan, yang salah<br />

satu contohnya adalah kartel.<br />

Isu lainnya yang kemudian berkembang terkait dengan peraturan ini adalah<br />

masalah ketidakmampuan importir gula dalam memenuhi kebutuhan impor gula,<br />

dimana sering meleset dari jadwal yang seharusnya. Selain itu adanya kejadian dimana<br />

IT gula yang tidak memiliki kemampuan dari sisi dana dan teknis, menunjuk<br />

perusahaan lain untuk melakukan impor gula tersebut.<br />

3.2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 527<br />

Tahun 2004 tentang Tata Niaga Impor <strong>Gula</strong><br />

Pada tahun 2004 dikeluarkan Keputusan Menteri Nomor 527MPP/Kep/9/2004<br />

tertanggal 17 September 2004 tentang Ketentuan Impor <strong>Gula</strong> (KIG), yang kembali<br />

melibatkan BUMN seperti Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI)<br />

dalam perdagangan gula di Indonesia. Perum BULOG mendapat tugas dari Kementerian<br />

Negara BUMN untuk membantu menyalurkan gula milik produsen gula nasional,<br />

khususnya yang dihasilkan dari PTPN dan PT RNI. Dalam kerjasama antar BUMN itu,<br />

Bulog nantinya menjadi distributor tunggal untuk memasarkan gula milik PTPN dan RNI<br />

melalui jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.<br />

Ketentuan Impor <strong>Gula</strong> yang dituangkan dalam SK 527 tersebut menggantikan<br />

ketentuan yang lama yakni SK Nomor 643/MPP/Kep/9/2002 tentang Tata Niaga Impor<br />

<strong>Gula</strong>. SK 527 mengatur pembatasan pasar gula rafinasi hanya untuk konsumen industri<br />

saja sedangkan gula kristal putih boleh dijual kepada konsumen rumah tangga.<br />

Berberapa ketentuan dalam aturan ini antara lain adalah bahwa:<br />

1. IT tak boleh mengalihkan impor gula ke perusahaan lain;<br />

2. IT harus menyangga harga gula di tingkat petani sebesar Rp 3.410 per kg;<br />

3. <strong>Gula</strong> kristal putih tidak boleh diimpor sebulan sebelum musim giling, saat<br />

musim giling dan dua bulan sesudah musim giling;<br />

4. Raw sugar dan gula rafinasi hanya bisa diimpor oleh IP, tidak bisa<br />

dipindahtangankan, dan tidak dijual langsung. Dengan ketentuan tersebut<br />

maka importir terdaftar gula yang mendapat izin impor tidak boleh<br />

mengalihkan impor gula kepada perusahaan lain.<br />

39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!