20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dari sudut kebijakan, konteks HET merupakan kebijakan yang tepat sebagai<br />

pelengkap kebijakan tata niaga yang secara ketat mengatur pasokan yang dalam<br />

prakteknya telah menyebabkan kelangkaan. Kebijakan HET juga sebagai alat yang<br />

tepat untuk mengendalikan harga yang cenderung bergerak naik. Kebijakan HET akan<br />

menjadi instrumen untuk mereduksi eksploitasi konsumen yang berlindung dalam<br />

bentuk mekanisme pasar.<br />

Akan tetapi, bentuk regulasi daerah tersebut memiliki beberapa kelemahan<br />

seperti berikut ini.<br />

- Daya eksekusi rendah, tidak lebih dari sekedar himbauan<br />

- Tidak ada sanksi yang tegas dan keras terhadap pelanggar HET<br />

- Peraturan Gubernur akan cenderung menjadi tidak efektif sebagaimana<br />

himbauan HET yang sering diterapkan oleh pemerintah pusat<br />

- Selain itu, dalam mekanisme pengawasannya, akan sulit membedakan mana<br />

gula kristal putih produksi Jawa Timur dan mana gula impor, dan semua<br />

akan diakui sebagai gula produksi dalam negeri.<br />

Dengan mengacu kepada harga dasar gula di tahun <strong>2010</strong> yaitu Rp.6,350 per kg<br />

serta mempertimbangkan harga pasar internasional yang paling tinggi menyentuh<br />

Rp.7500 per kg, maka harga yang dipatok bisa lebih rendah dari yang akan ditetapkan.<br />

Disparitas yang terlalu jauh memperlihatkan keinefisienan gula dalam negeri, serta<br />

menyebabkan harga tetap pada level tinggi.<br />

3.5. Implementasi dan Dampak Regulasi Dalam <strong>Industri</strong> <strong>Gula</strong><br />

Sejak awal, design yang diberlakukan untuk industri gula di Indonesia dapat<br />

dikatakan bias. Sejak awal, di sisi hulu, dari sisi produsen sampai dengan distribusi<br />

level pertama, diberlakukan mekanisme pasar berupa lelang. Hal ini memicu adanya<br />

kenaikan harga yang memang diperuntukkan bagi produsen/petani gula agar memiliki<br />

insentif dalam menanam tebu.<br />

Dipihak lain, ada kecenderungan kenaikan harga tersebut menyebabkan<br />

menurunnya kesejahteraan dari sisi konsumen. Kebijakan di tingkat pusat yang diambil<br />

sepenuhnya berpegang pada sisi mekanisme pasar.<br />

Akan tetapi, kondisi ini diberlakukan ketika produksi dalam negeri tidak<br />

mencukupi kebutuhan dalam negeri. Akan menjadi rancu, ketika mekanisme pasar<br />

diberlakukan pada kondisi tersebut. Dalam struktur pasar yang oligopolis distribusinya,<br />

bentuk kebijakan yang dilakukan hanya bersifat parsial, dimana aturan mengenai gula<br />

44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!