20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Apabila regulasi seperti saat ini terus dilakukan, harga di tingkat petani akan<br />

terjaga, akan tetapi distorsi pasar oleh pelaku usaha akan terus terjadi dengan<br />

kecenderungan harga gula yang terus naik, dikarenakan pasokan terbatas pada<br />

sekelompok pelaku usaha saja. Akibatnya harga akan melambung seperti saat<br />

ini, yang harganya bisa dua kali lipat dibandingkan dengan harga gula<br />

Internasional. Dengan kondisi seperti ini konsumen akan kembali dirugikan.<br />

Saat ini, kita melihat sebuah regulasi yang tidak sepenuhnya mengatur tata<br />

niaga gula secara utuh sehingga gampang terdistorsi ke arah negatif berupa kenaikan<br />

harga. Saat ini, kebijakan pemerintah lebih banyak ditujukan untuk menjaga agar<br />

harga di tingkat petani akan terjaga melalui pembatasan pasokan. Akibat dari kondisi<br />

ini, maka distorsi pasar oleh pelaku usaha sangat mudah terjadi dengan<br />

kecenderungan harga gula yang terus naik, dikarenakan pasokan terbatas pada<br />

sekelompok pelaku usaha saja. Akibatnya harga melambung seperti saat ini, yang<br />

harganya bisa dua kali lipat dibandingkan dengan harga gula internasional. Konsumen<br />

akan menjadi pihak yang paling dirugikan.<br />

Solusi kebijakan yang paling ideal untuk menyelesaikan seluruh permasalahan<br />

dalam industri gula saat ini adalah dengan kebijakan yang mendorong agar biaya<br />

produksi gula di Indonesia bergerak ke arah yang lebih efisien, sehingga mampu<br />

bersaing dalam tingkat persaingan seketat apapun, termasuk saat pasar menjadi<br />

terbuka yang terintegrasi dengan pasar internasional melalui kebebasan impor.<br />

Kebijakan ini hanya akan dapat dicapai apabila dilakukan secara komprehensif,<br />

mengingat kebijakan terkait industri gula ada di beberapa instansi pemerintah yakni<br />

Kementrian Pertanian (industri gula berbasis perkebunan/petani), Kementrian<br />

Perdagangan (khusus untuk perdagangan gula) dan Kementrian <strong>Industri</strong> (khusus untuk<br />

industri gula rafinasi). Persoalan inefisiensi, terjadi dari mulai budidaya tanam<br />

perkebunannya sampai proses produksinya serta biaya distribusinya. Melalui industri<br />

yang efisien, maka tidak akan ada lagi keraguan saat industri ini terbuka bagi pelaku<br />

usaha manapun, termasuk impor gula. Dalam hal ini, maka diperlukan sebuah road<br />

map industri gula nasional serta upaya-upaya keras dari setiap langkah road map<br />

tersebut untuk mewujudkan industri gula yang efisien.<br />

Sebagai jalan tengah sebelum kebijakan komprehensif tersebut bisa<br />

diwujudkan, maka kebijakan tata niaga yang saat ini berlaku sebaiknya disempurnakan<br />

untuk menghindari distorsi pasar yang terjadi. Kebijakan untuk melakukan<br />

57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!