20.09.2016 Views

[2010] Position Paper Industri Gula

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Jika melihat harga lelang di atas sepertinya tidak logis karena jauhnya<br />

selisih antara harga lelang dengan harga dasar gula. Sepertinya memang wajar<br />

jika kemudian terjadi kenaikan harga gula setiap tahunnya bahkan melonjak<br />

tinggi pada dua tahun terakhir. Selain tingginya harga lelang sebagai awal<br />

pembentukan harga gula, masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan<br />

tingginya harga gula seperti berikut ini.<br />

1. Pasokan berkurang<br />

Di tahun 2009 produksi gula lokal mengalami penurunan, sedangkan<br />

jumlah konsumsi meningkat. Di waktu yang sama pun pemerintah<br />

mengeluarkan kebijakan untuk melarang impor gula kristal putih. Di<br />

tahun <strong>2010</strong> pun target produksi yang semula 2,7 juta ton sepertinya<br />

juga meleset hanya menjadi 2,3 juta ton.<br />

2. Harga gula dunia tinggi, dan pernah mencapai $ 800/metrik ton. Sekilas<br />

memang sepertinya tidak ada korelasi antara harga lelang dengan harga<br />

gula dunia. Namun faktanya hal ini sangat berhubungan. Harga gula<br />

dunia sangat berpengaruh pada gula rafinasi. <strong>Gula</strong> rafinasi ini juga<br />

secara tidak langsung sangat mempengaruhi harga gula dalam negeri,<br />

karena gula rafinasi ini seringkali merembes ke pasaran gula konsumsi.<br />

Begitupun saat harga gula dunia tinggi yang membuat harga gula rafinasi<br />

tinggi, banyak industri yang beralih ke gula konsumsi, dan karena itulah<br />

harga gula konsumsi menjadi mahal.<br />

3. Tidak akuratnya neraca gula yang dimiliki Pemerintah dimana ekspektasi<br />

pemerintah terlalu optimistis dibandingkan dengan kenyataan di<br />

lapangan.<br />

Dalam perkembangan terakhir, harga gula mulai turun meskipun dalam<br />

prakteknya tidak bisa lebih murah dari Rp 9.500 per kg. Tetapi kemudian yang<br />

mendorong harga tidak turun lebih jauh lagi adalah resistensi dari petani yang<br />

tidak menginginkan harga lelang gula lebih murah dari Rp 8.000 per kg. Pada<br />

akhir Juni, harga lelang ada di kisaran Rp 7.400 per kg yang justru mulai lagi<br />

bergerak naik mendekati Rp 9.000 per kg pada minggu kedua Bulan Juli <strong>2010</strong> 15 .<br />

15 Dikutip dari Harian Bisnis Indonesia tanggal 14 Juli <strong>2010</strong> dengan judul “Harga <strong>Gula</strong> Petani<br />

Membaik”.<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!